Saudara Pengebom Bandara Rusia Ditangkap
Kamis, 10 Februari 2011 – 16:21 WIB
Kemarin, beberapa stasiun televisi Rusia serentak mengumumkan Yevloyev sebagai pelaku tunggal bom bunuh diri yang merenggut 36 nyawa di Domodedovo bulan lalu. Ini setelah seorang pejabat pemerintah di Moskow membocorkan namanya kepada media. Secara resmi, pemerintahan Presiden Dmitry Medvedev memang belum mengumumkan nama pelaku serangan mematikan tersebut. Tapi, Kremlin juga tidak membantah pemberitaan tersebut.
Baca Juga:
Yevloyev yang tewas dalam aksi bom bunuh diri 24 Januari lalu itu tercatat sebagai penduduk Desa Ali-Yurt di Ingushetia. Konon, beberapa bulan sebelum serangan di bandara itu terjadi, dia meninggalkan kampung halamannya. "Saat itu, dia pamit akan mencari pekerjaan musiman di Moskow. Selanjutnya, kami tidak pernah mendengar kabar dari dia lagi," ungkap ayah Yevloyev dalam wawancara dengan salah satu stasiun televisi Rusia kemarin.
Terpisah, Wakil Ketua Komite Keamanan Duma (parlemen Rusia) Gennady Gudkov mengatakan bahwa nama Yevloyev juga sempat disebut dalam pertemuan tertutup Selasa lalu (8/2). Dalam rapat yang juga dihadiri para pejabat FSB itu, justru nama Umarov tidak disebut sama sekali. "Saya sendiri juga tidak yakin bahwa Doku Umarov terlibat," katanya seperti dilansir Associated Press. Sebelumnya, Kremlin juga menampik dugaan keterlibatan Umarov dan kelompok militannya.
Senada dengan Gudkov, pengamat intelijen Ben West pun meragukan klaim Umarov. Sebab, sebelum insiden terjadi, tidak tercium aksi anarkis Caucasus Emirate - gerakan separatis yang dipimpin Umarov - seperti biasanya. "Umarov bisa saja mengklaim serangan itu untuk meningkatkan citra dirinya setelah sempat berkonflik dengan beberapa pemimpin radikal lainnya tahun lalu," papar pengamat pada lembaga Stratfor itu. Lagipula, Umarov tidak punya hubungan dengan militan Ingushetia. (hep)
MOSKOW - Pemerintah Rusia bergerak cepat. Setelah Doku Umarov menyatakan bertanggung jawab atas ledakan bom di Bandara Internasional Domodedovo Moskow
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer