Saudi Anggap Turki Ancaman Bagi Negara-Negara Arab

jpnn.com, RIYADH - Sempat bersebrangan lantaran kasus pembunuhan Jamal Khashoggi, hubungan Arab Saudi dengan Turki dipastikan akan kembali merenggang. Kali ini pemicunya adalah perang saudara di Libya.
Kementerian Luar Negeri Saudi menyebut keterlibatan Turki dalam konflik tersebut merupakan ancaman serius. "Tindakan Turki ini adalah ancaman bagi stabilitas libya, ancaman bagi negara-negara Arab dan keamanan kawasan," tulis pihak Kemenlu Saudi, Minggu (5/1).
Seperti diketahui, parlemen Turki telah menyetujui pengerahan pasukan ke Libya untuk membantu pemerintahan GNA pimpinan PM Fayez Al-Sarraj. Presiden Recep Tayyip Erdogan mendukung GNA demi mengamankan kepentingan Turki di laut Mediterania.
Keputusan Turki ini jelas membuat Saudi geram. Pasalnya, Negeri Petrodollar tersebut mendukung pasukan pemberontak pimpinan Khalifa Haftar
Menurut Kementerian Luar Negeri Saudi, manuver Turki tidak hanya berbahaya bagi stabilitas, tetapi juga pelanggaran hukum internasional yang sangat jelas. "Tindakan mencampuri urusan dalam negeri salah satu negara Arab (Libya) adalah pelanggaran hukum dan kesepakatan internasional." (Reuters/dil/jpnn)
Sempat bersebrangan lantaran kasus pembunuhan Jamal Khashoggi, hubungan Arab Saudi dengan Turki dipastikan akan kembali merenggang. Kali ini pemicunya adalah perang saudara di Libya.
Redaktur & Reporter : Adil
- 6 Korban Tewas Kecelakaan Bus Umrah Bakal Dimakamkan di Saudi
- 4 Warga Semarang Meninggal dalam Kecelakaan Bus Jemaah Umrah
- Bus Rombongan Umrah Kecelakaan di Saudi, 6 WNI Wafat
- Kapolda Metro Abaikan Laporan Perusahaan Saudi soal RJ WN India di Kasus Penggelapan
- Polisi Dinilai Selewengkan Restorative Justice di Kasus WN India Vs Perusahaan Saudi
- BPKH Limited Perkenalkan Bumbu Khas Indonesia untuk Katering Jemaah Haji di Arab Saudi