Saudi Anggap Turki Ancaman Bagi Negara-Negara Arab

jpnn.com, RIYADH - Sempat bersebrangan lantaran kasus pembunuhan Jamal Khashoggi, hubungan Arab Saudi dengan Turki dipastikan akan kembali merenggang. Kali ini pemicunya adalah perang saudara di Libya.
Kementerian Luar Negeri Saudi menyebut keterlibatan Turki dalam konflik tersebut merupakan ancaman serius. "Tindakan Turki ini adalah ancaman bagi stabilitas libya, ancaman bagi negara-negara Arab dan keamanan kawasan," tulis pihak Kemenlu Saudi, Minggu (5/1).
Seperti diketahui, parlemen Turki telah menyetujui pengerahan pasukan ke Libya untuk membantu pemerintahan GNA pimpinan PM Fayez Al-Sarraj. Presiden Recep Tayyip Erdogan mendukung GNA demi mengamankan kepentingan Turki di laut Mediterania.
Keputusan Turki ini jelas membuat Saudi geram. Pasalnya, Negeri Petrodollar tersebut mendukung pasukan pemberontak pimpinan Khalifa Haftar
Menurut Kementerian Luar Negeri Saudi, manuver Turki tidak hanya berbahaya bagi stabilitas, tetapi juga pelanggaran hukum internasional yang sangat jelas. "Tindakan mencampuri urusan dalam negeri salah satu negara Arab (Libya) adalah pelanggaran hukum dan kesepakatan internasional." (Reuters/dil/jpnn)
Sempat bersebrangan lantaran kasus pembunuhan Jamal Khashoggi, hubungan Arab Saudi dengan Turki dipastikan akan kembali merenggang. Kali ini pemicunya adalah perang saudara di Libya.
Redaktur & Reporter : Adil
- 2 Kartu Merah, Uzbekistan Juara Piala Asia U-17 2025
- Perkuat Hubungan Dua Negara, Mohsein Saleh Al Badegel Pertemukan Bamsoet & KADIN Saudi
- MIND ID Terima Kunjungan Menteri Perindustrian dan SDM Arab Saudi di Indonesia
- Kementerian P2MI Memfasilitasi Kepulangan 124 Pekerja Migran dari Arab Saudi
- Menteri Industri Arab Saudi Bakal ke Indonesia, Bahas Kerja Sama Sektor Unggulan
- Sebut Denda Besar Sekali, AMPHURI Ingatkan Pemegang Visa Umrah Taat Tenggat Keluar dari Saudi