Saudi Bantah Minta Maaf
Sabtu, 25 Juni 2011 – 06:01 WIB

STOP PENGIRIMAN TKI - Puluhan massa yang tergabung dalam Komunitas Banten Raya (Kobar) mendatangi Kantor Gubernur, Jumat (24/6). Kedatangan massa tersebut untuk menggelar aksi keprihatinan terhadap Ruyati dan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) lainnya yang nasibnya tidak terselamatkan oleh pemerintah Indonesia. FOTO : DONI KURNIAWAN/BARAYA POST
Surat itu juga bersifat mengingatkan terhadap pertemuannya dengan pemerintah Arab April lalu. Dalam pertemuannya dengan mentri kehakiman Arab Saudi, Komnas Ham Arab dan Deputi Luar Negeri Kemenlu Arab itu ada dua kesepakatan utama.
Pertama, Arab berjanji membebaskan seluruh tahanan Indonesia yang berjumlah 316 orang. Kecuali yang bersangkutan dengan pembunuhan, akan langsung difasilitasi pemerintah Arab untuk kembali ke Indonesia. "Kedua, pemerintah Arab berjanji untuk mendapatkan maaf korban," tuturnya.
Kesepakatan kedua itu berkaitan dengan para tersangka pembunuhan. Sesuai hukum yang berlaku di Arab, pelaku pembunuhan bisa lepas dari pancung jika keluarga korban memaafkan. Kalau keluarga tidak memaafkan, eksekusi pasti dilakukan.
Selain itu, dia juga menyinggung perlunya memiliki atase baru dibeberapa negara yang banyak TKI bermasalah. Dia menegaskan, atase baru itu nantinya harus memiliki kemampuan yang luar biasa dalam mediasi dan advokasi. Apa itu berarti atase yang ada di Arab saat ini tidak mumpuni?. "Bukan masalah itu," tandasnya.
JAKARTA - Polemik penyelesaian kasus hukum pancung yang menimpa Ruyati, TKI asal Bekasi, makin berliku. Kali ini, Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty
BERITA TERKAIT
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Kereta Gantung Terjatuh di Italia Selatan, 4 Tewas
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza
- Gempa Bumi M 5,8 Mengguncang Filipina Rabu Pagi