Saudi Bekuk Lady Joy dengan Rompi Bom Bunuh Diri di Badan
jpnn.com - RIYADH - Pasukan Keamanan Arab Saudi berhasil menggagalkan rencana kelompok yang ingin mengacaukan kondisi di negara kerajaan itu. Mereka membongkar sindikat pembuatan bom ilegal di Riyadh. Pelakunya dua warga asing dari Syria dan Filipina. Mereka dapat ditangkap dalam sebuah penggerebekan kemarin (3/10).
Tersangka pelaku utama dari Syria bernama Yaser Mohammed Al Barrazi. Sementara itu, tersangka lainnya adalah perempuan asal Filipina yang dijuluki Lady Joy. Saat dibekuk, dia mengenakan rompi bom bunuh diri.
Lady Joy hanya bertugas membantu Al Barrazi untuk menjahit sabuk yang akan dipasangi bom. Dua sabuk yang berisi bahan peledak serta alat-alat pembuatan bom ditemukan di tempat tinggal keduanya yang terletak di Distrik al-Fayhaa, Riyadh. Penggerebekan juga dilakukan di Distrik al-Jazirah. Namun, tidak ditemukan bom atau sejenisnya di lokasi kedua itu.
Kementerian Dalam Negeri mengungkapkan, para tersangka telah mempersiapkan diri untuk melakukan serangan di Saudi. Tidak dijelaskan dengan detail keduanya berasal dari kelompok mana dan wilayah mana yang bakal diserang. Kementerian hanya menyatakan bahwa mereka adalah kelompok orang dari aliran yang menyimpang.
Penggerebekan yang dilakukan kemarin merupakan yang kedua dalam kurun waktu kurang dari sebulan ini. Pada 15 September lalu, dua militan juga ditahan. Mereka membawa rompi berpeledak dan berbagai senjata.
Sejak setahun ini, pemerintah Arab Saudi memang tengah berjuang mengatasi lonjakan militan radikal yang berhubungan dengan Islamic State (IS) atau ISIS. Ratusan simpatisan maupun terduga ISIS telah ditahan. (Reuters/AP/sha/c23/ami)
RIYADH - Pasukan Keamanan Arab Saudi berhasil menggagalkan rencana kelompok yang ingin mengacaukan kondisi di negara kerajaan itu. Mereka membongkar
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan