Saudi Janji Naikkan Produksi Minyak
Minggu, 15 Juni 2008 – 10:37 WIB
NEW YORK – Agaknya, keresahan dunia berkaitan dengan meroketnya harga minyak mentah dunia cukup mengusik Saudi Arabia sebagai salah satu produsen minyak. Dengan harapan bisa mengatasi rasa cemas tersebut, negeri itu berjanji akan menaikkan produksi minyak mereka. Maka, lansir New York Times, terhitung mulai Juli, Negeri Riyal itu berharap bisa menambah produksi minyaknya hingga 500 ribu barel per hari. Tidak dimungkiri bila melambungnya harga minyak mentah mempunyai dampak sangat tinggi bagi perekonomian global.
Dengan peningkatan itu, total Saudi bisa menghasilkan 10 juta barel per hari. Jumlah itu, akan menjadi produksi tertinggi yang pernah dihasilkan negara eksportir minyak terbesar di dunia itu. Saat ini saja, jumlah produksi per hari yang dihasilkan mencapai 9,45 juta barel.
’’Kami menyambut baik setiap peningkatan produksi minyak, termasuk dari Saudi Arabia,’’ kata Tony Fratto, juru bicara Gedung PUtih. Memang, sebelumnya, dalam dua kali kunjungan ke Saudi Arabia awal tahun ini, Presiden AS George W. Bush mendesak agar negara tersebut bersedia meningkatkan produksi minyaknya.
Namun, Ibrahim al-Muhanna, penasihat Kementerian Minyak Saudi enggan mengomentari hal itu. Dilansir Times, sang menteri hanya mengatakan bahwa negerinya juga merasa “gerah” dengan harga minyak dunia saat ini. ’’Kami ingin mengembalikan stabilitas harga minyak,’’ ucapnya.
Dalam edisi kemarin, Times menyebut sejumlah analis dan penjual minyak telah diberitahu tentang hal itu. Rencana itu disampaikan secara rahasia oleh beberapa pejabat Saudi. Maka, karena khawatir tidak mendapatkan informasi lagi untuk ke depannya, analis tadi tidak mau namanya disebutkan.
Konon, rencana Saudi Arabia itu disebabkan karena kekhawatiran terhadap dampak politik dan ekonomi atas kenaikan harga minyak. Sebab, dengan meroketnya harga minyak, tidak mustahil terjadi penurunan permintaan dari negara-negara berkembang. Bahkan dari AS sendiri.
Sebagaimana diberitakan, kenaikan harga minyak mentah dunia mencapai 40 persen tahun ini menjadi USD 140 (sekitar Rp 1,32 juta) per barel. Bahkan, sejumlah analis menyebut kalau harga minyak bisa menyentuh angka USD 200 (sekitar Rp 1,88 juta) per barel. (Rtr/dia)
NEW YORK – Agaknya, keresahan dunia berkaitan dengan meroketnya harga minyak mentah dunia cukup mengusik Saudi Arabia sebagai salah satu produsen
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Tentara Israel Tempatkan Kotak Bahan Peledak di Dekat Rumah Sakit Gaza
- Trump Berambisi Rampas Terusan Panama, Begini Reaksi China
- Donald Trump Berkuasa Lagi, Jenis Kelamin Bakal Jadi Urusan Negara
- Batal Bertemu, PM Malaysia Ungkap Kondisi Kesehatan Prabowo
- Momen Erdogan Walk Out saat Presiden Prabowo Berpidato dalam Forum KTT D-8
- Dokter Asal Arab Saudi Pelaku Serangan yang Menewaskan 2 Orang di Pasar Natal