Saudi Kembali Bombardir Yaman, Pemukiman Jadi Sasaran
jpnn.com, SANAA - Seruan gencatan senjata Amerika Serikat (AS) ternyata tidak membuat Yaman tenang. Kota Hodeidah kembali menjadi palagan Selasa (6/11). Pasukan koalisi yang dipimpin militer Arab Saudi menggempur kota pelabuhan utama di Laut Merah tersebut. Mereka berusaha merebut Hodeidah dari tangan pemberontak Houthi.
"Orang-orang terjebak di dalam rumah selama berjam-jam karena baku tembak. Tapi, rumah pun sebenarnya tidak aman," ujar Baseem Al Janani, penduduk Hodeidah, kepada The Guardian kemarin, Rabu (7/11).
Koalisi Saudi melancarkan lebih dari seratus serangan udara pada Senin (5/11) dan Selasa. Jumlah itu lima kali lipat bila dibandingkan dengan seluruh serangan pada pekan pertama Oktober lalu.
Ironisnya, sasaran aksi militer tersebut adalah permukiman penduduk. Alasannya, pemberontak bersembunyi di rumah-rumah penduduk dan menyaru sebagai warga sipil.
Pemberontak Houthi yang menjadi sasaran aksi koalisi tidak tinggal diam. Mereka menanam ranjau darat di beberapa titik strategis. Mereka juga menyerbu May 22 Hospital dan menggunakan atapnya sebagai basis tim penembak jitu.
Jatuhnya rumah sakit ke tangan Houthi itu membuat warga makin menderita. Apalagi, jumlah rumah sakit di kota tersebut sangat sedikit jika dibandingkan dengan jumlah pasien yang membutuhkan perawatan medis. (sha/c10/hep)
Seruan gencatan senjata Amerika Serikat (AS) ternyata tidak membuat Yaman tenang. Kota Hodeidah kembali menjadi palagan Selasa (6/11).
Redaktur & Reporter : Adil
- Dokter Asal Arab Saudi Pelaku Serangan yang Menewaskan 2 Orang di Pasar Natal
- Resmi, Arab Saudi Tuan Rumah Piala Dunia 2034
- Warning dari Erick Thohir Setelah Timnas Indonesia Menghancurkan Arab Saudi
- Ocehan Roberto Mancini Soal Timnas Indonesia Perlahan Terbukti
- Ada Tumbal di Balik Kemenangan Timnas Indonesia atas Arab Saudi
- Indonesia vs Arab Saudi 2-0: Reaksi Marselino Ferdinan Menjadi Pahlawan Kemenangan