Sawah Mengalami Puso Akibat Banjir, Petani Kulonprogo Diingatkan Pentingnya AUTP

Sawah Mengalami Puso Akibat Banjir, Petani Kulonprogo Diingatkan Pentingnya AUTP
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpangan) Kulonprogo, Aris Nugraha saat meninjau lahan pertanian. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, KULONPROGO - Lahan pertanian padi seluas 74,7 hektare (ha) di Kulonprogo mengalami puso lantaran terendam banjir pasca-hujan beberapa waktu lalu.

Lahan tersebut tersebar di beberapa wilayah seperti Kapanewon Panjatan, Lendah dan Galur.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpangan) Kulonprogo, Aris Nugraha mengatakan total luas lahan pertanian yang terendam banjir di tiga kapanewon tersebut mencapai 404 ha.

Sementara yang dinyatakan puso atau gagal panen seluas 74,7 ha dengan rincian Lendah, 14,24 ha; Galur, 54,4 ha dan Panjatan, 10 ha.

"Sementara ini masih kami pantau perkembangananya, tapi yang pasti untuk 74,7 ha itu sudah gagal panen," kata Aris, Kamis (19/3).

Aris mengatakan, dari 74,7 ha itu, hanya 28,14 ha yang telah diikutsertakan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Walhasil kerugian atas peristiwa itu bakal ditanggung sepenuhnya oleh pemilik lahan.

"Ini jadi pembelajaran untuk temen-temen petani agar mengikutsertahan tanaman padi mereka dalam AUTP sehingga bisa lebih terjamin penggantian kerugiannya," kata Aris.

Aris menambahkan, pihaknya akan mengupayakan tanaman padi yang puso dan sudah ikut AUTP mendapat klaim dari pihak asuransi. Sedangkan yang puso dan tidak masuk asuransi, akan diusahakan bisa memperoleh bantuan benih padi dari Kementerian Pertanian (Kementan)

Lahan pertanian padi seluas 74,7 hektare (ha) di Kulonprogo mengalami puso lantaran terendam banjir pasca-hujan beberapa waktu lalu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News