Sawah Terancam Kekeringan, Petani Berharap Cepat Hujan

jpnn.com - PADANG - Musim kemarau yang telah berlangsung selama satu bulan, membuat petani cemas. Kini, lahan pertanian di Kuranji mulai mengering. Jika tidak mendapat pasokan air hingga seminggu ke depan, sawah warga terancam gagal panen.
Kekhawatiran itu diungkapkan sejumlah petani di Padang, Sumbar. Salah satunya, Pian, 50, petani di kawasan Kuranji.
"Tanaman padi terutama yang berumur 20-25 hari membutuhkan pengairan cukup. Bila hujan tak segera turun, maka dikhawatirkan akan gagal panen," tutur Pian, petani yang menggarap dua petak sawah kepada Padang Ekspres (Grup JPNN)..
Pian masih beruntung, karena lahannya masih mendapat pasokan irigasi dari aliran Batang Kuranji.
"Meski terjadi penurunan debit air, Alhamdulillah sawah saya masih mendapat pengairan yang cukup dari saluran irigasi," katanya.
Sebagian besar lahan pertanian di Kuranji masih mendapat pasokan air dari saluran yang dibuat petani. Debit air yang mengalir ke lahan pertanian masyarakat masih normal.
Lahan pertanian di Kototangah juga terancam kekeringan. Iwat, 40, petani di Kototangah, mulai resah melihat kondisi padinya yang mulai meranggas. Menyiasatinya, dia membuat saluran air dari aliran sungai.
"Memang saat ini belum ada tanaman padi yang mati. Akan tetapi, bila kondisi ini berlangsung lama, mungkin tanaman ini bisa mati kekeringan. Saya berharap mudah-mudahan musim panas ini tidak berlangsung lama," harapnya.
PADANG - Musim kemarau yang telah berlangsung selama satu bulan, membuat petani cemas. Kini, lahan pertanian di Kuranji mulai mengering. Jika tidak
- Eks Anggota DPRD Jateng Kembalikan Uang Korupsi Rp 2,3 Miliar
- Setelah Mentan Temukan Minyakita Disunat, Polda Sumsel Gelar Sidak ke Pengecer
- Gubernur Herman Deru Dukung Rencana Pengembangan & Peningkatan Produksi PTBA
- Pemprov Sumsel Gelar Rapat Bahas Substansi Raperda RTRW Kabupaten Muara Enim
- Bupati Pessel Instruksikan Pengawasan Harga Pangan Selama Ramadan
- Sedang Menunggu Bus, Pria di Bandung Dikeroyok OTK