Sawit Indonesia Siap Bersaing dengan Malaysia
Senin, 19 September 2011 – 07:47 WIB
"Malaysia perlu waktu tiga tahun dalam pemberian potongan 15 persen. Sementara di Indonesia berlaku sejak hari pertama implementasi PTA," tandasnya. Sebelum ini, CPO asal Indonesia tidak berdaya saing di pasar pakistan yang nilai impornya mencapai USD 900 juta. Bahkan pangsa pasar yang sebelumnya 55 persen melorot menjadi kurang dari lima persen.
Dirjen Kerjasama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Gusmardi Bustami mengatakan telah memberikan kesempatan yang sama atas jeruk kino pakistan dengan jeruk impor dari negara lain. "Disamakan dengan jeruk impor sebelum ini, sehingga (bea masuk jeruk kino asal Pakistan) nol persen sepanjang tahun," kata dia.
Dalam komitmen PTA tersebut, indonesia telah menurunkan sebanyak 290 mata tarif dan pakistan sejumlah 210 mata tarif. Ke depan, kedua negara berencana untuk memperluas kerjasama dalam kerangka Free Trade Agreement (FTA). Menurut Gusmardi untuk menuju FTA melalui proses modalitas.
"Ada banyak track dalam perundingan. Bila modalitas disepakati, nanti membicarakan tentang jumlah tarif yang dihapuskan serta mata tarif yang masuk highly sensitive," tukasnya. (res)
JAKARTA - Indonesia dan Pakistan akhirnya menyepakati melakukan pemotongan tarif atas produk tertentu sebagai implementasi Preferential Trade Agreement
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- SheTrades Buka Peluang Pengusaha Perempuan RI Go International
- TDN Hadir di Purwokerto, Wujud Komitmen Penuhi Kebutuhan Daging Masyarakat
- Kideco Berkomitmen untuk Menyempurnakan Kualitas Laporan Berkelanjutan
- Shell Membantah Bakal Tutup SPBU di Indonesia
- BTN Raih Penghargaan di Ajang LinkedIn Talent Awards
- Melalui UMK Academy, Pertamina Dukung UMKM Bersaing di Tingkat Global