"Saya Akan Datang ke Jokowi"
Jika para bandit jalanan seperti perampok, pedagang narkoba, pembunuh, saya tak peduli disebut melanggar HAM. Saya akan melakukan seperti apa yang saya lakukan di sini (Davao, Red). Sebaiknya jangan melakukan hal itu di Filipina. Saya akan membunuh mereka.
(Meski tak pernah mengakui secara resmi, Duterte membentuk paramiliter gelap bernama Davao Death Squad di Davao. Mereka melakukan apa yang di Indonesia disebut petrus, yakni membasmi penjahat jalanan dengan kekerasan tanpa pengadilan).
Bagaimana dengan Abu Sayyaf? Anda mau sikat juga?
Untuk kelompok itu, masalahnya lain. Akar permasalahannya berbeda. Ada kesenjangan kesejahteraan, ada pendidikan ideologi, jadi kompleks. Tapi, jelas, saya akan menghentikan dan menghapus kelompok-kelompok seperti itu. Beri saya waktu, pasti akan saya bereskan.
Soal sandera, saya tidak berani menjanjikan akan bisa membebaskan. Namun, saya menjamin kami akan sekuat tenaga untuk membebaskan mereka. Bukan hanya dari Indonesia, tetapi juga sandera dari negara lain. (*/c10/kim/pda)
Wartawan Jawa Pos Kardono Setyarahmadi kemarin petang mendapat kesempatan mewawancarai Rodrigo Roa Duterte, Capres Filipina yang kini berada di urutan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan