'Saya Dengar Lagu Indonesia Raya saja Masih Merinding'
Perkembangan karir dan bisnis Ayun terbilang cepat karena dirinya memiliki bakat besar di bidang makanan. Melihat sekilas saja cara memasak sebuah masakan, dia mengaku bisa langsung memahami. "Mungkin apa yang saya lihat sejak kecil itu menempel terus ya. Ayah saya dulu kan punya restoran. Terutama di kapal naik haji," kenangnya.
Keempat restoran yang dibangun Ayun tidak hanya melayani pesanan di lokasi. Beberapa kliennya juga terbilang besar, antara lain maskapai KLM dan Garuda Indonesia, untuk setiap acara di Belanda. Pengunjungnya pun terbilang ramai.
Terlebih, masakan Indonesia, menurut dia, bisa dikatakan sebagai "dapur kedua" di Belanda. Sebab, hampir semua orang, dari berbagai bangsa, suka. Rata-rata omzetnya 1 juta euro (sekitar Rp 14,7 miliar) per tahun per restoran.
Untuk membuktikan kecintaan mereka pada Indonesia, Ayun dan Mei Ling enam bulan mengabdi di paviliun Indonesia dalam ajang WEM 2015 yang berakhir Oktober lalu. Selama kurun waktu itu, mereka bergantian bolak-balik ke Amsterdam untuk mengawasi bisnis. Jerry juga kini turut membantu menangani bisnis keluarga tersebut.
Di paviliun Indonesia, buah tangan keduanyalah yang membuat dapur paviliun Indonesia terus mengepul. Juga bisa menjajakan penganan khas Indonesia, mulai sate, rendang, sampai nasi goreng.
Di tengah acara, tumpeng buatannya, dibantu seluruh tim dapur, bahkan mendapatkan penghargaan dari Guinness World Records sebagai tumpeng tertinggi dan terbesar. (*/c9/ttg)
MULYATI Cahyono memulai kehidupan baru di Belanda bersama Effendi Ali pascakerusuhan 1998. Berdua mereka berhasil mengembangkan empat restoran setelah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408