Ketua HSNI Rasmijan soal Cantrang

Saya Juga Kaget Pak Presiden Bilang Gitu

Saya Juga Kaget Pak Presiden Bilang Gitu
Nelayan dan alat tangkap cantrang. Foto: AGUS WIBOWO/RADAR TEGAL

jpnn.com - Polemik penggunaan cantrang sudah berlangsung tiga tahun. Para nelayan memprotes Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, dengan menggelar aksi unjuk rasa serentak di beberapa kabupaten di Jawa Tengah pada 8 Januari lalu.

Demo dengan skala lebih besar di Monas pada tanggal 17 Januari.

Susi bersikeras, bahwa alat tangkap cantrang tidak ramah lingkungan. Jaring lebar yang disebar dan ditarik seketika rawan menjerat ikan-ikan kecil, mengancam stok ikan di perairan indonesia, dan merusak biota laut seperti terumbu karang.

Dengan dua kebijakan andalannya, pelarangan cantrang dan pembasmian illegal fishing, Susi mengklaim mampu menaikkan stok ikan sampai 9,9 juta ton di tahun 2017 dari 6,5 juta ton pada tahun 2014.

Susi menerbitkan pelarangan Cantrang pada awal 2015. Disambut oleh protes nelayan.

Pelarangan sempat akan diberlakukan resmi pada pertengahan tahun 2017. Lantas mundur ke awal tahun 2018, lalu lagi-lagi tidak jadi diberlakukan karena resistensi nelayan

Demo serentak tanggal 8 Juli sampai juga ke telinga presiden. Sehabis menghadiri pembukaan Muktamar Jamiiyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyah (JATMAN) di Pekalongan senin (15/1), Jokowi segera bertolak ke Tegal.

Mengajak perwakilan nelayan dari beberapa wilayah di Jawa Tengah beserta dari beberapa Kepala Daerah kumpul bersama di sebuah rumah makan.

Alih-laih meningkatkan kesejahteraan nelayan, kebijakan pelarangan cantrang oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti malah menyengsarakan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News