'Saya Merasa Lebih Bebas di Korea Utara'

Kwon hidup dalam kemiskinan dan terisolasi dalam sebuah ruangan kecil di pinggiran kota Seoul. Pembayaran uang sewa tempat tinggalnya tergantung sumbangan.
Ia menganggur dan mengaku saat bekerja sebagai buruh mendapat bayaran jauh lebih sedikit daripada rekan-rekan kerjanya, atau bahkan tidak dibayar sama sekali.
Ia mengaku menderita stigma sebagai orang yang datang dari Korea Utara, dengan mengatakan sebagian besar warga Korea Selatan melihatnya terbelakang atau bodoh.
"Saya kesepian dan sebagian besar pendatang dari Korea Utara berpikir yang sama," katanya.
"Orang Korea Selatan tidak mau bersosialisasi dengan kita, mereka tidak memperlakukan kita seperti manusia."
"Hidup lebih sederhana di sana dan di sini [Korea Selatan] mereka hanya diperbudak uang."

ABC: Brant Cumming
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia