Saya Saksikan Peristiwa Gedoran Depok dari Awal sampai Akhir

Saya Saksikan Peristiwa Gedoran Depok dari Awal sampai Akhir
Jannete Tholense. Foto: Wenri Wanhar/JPNN.com.

Sebelum pindah ke Depok, papa terlebih dahulu sudah melihat situasi di sana. Sesampai di Depok kami gotong royong merapikan rumah yang sudah babak belur. Atapnya dibenerin lagi, jendala dibenerin lagi.

Saat keluarga Tante berangkat ke Jakarta dari Kedung Halang, apakah hal yang sama juga dilakukan orang Depok lainnya?  

Tidak. Hanya beberapa keluarga saja yang ke Jakarta. Banyak yang masih menetap di Kedung Halang.

Apakah keluarga Tante yang pertama pulang ke Depok di tahun 1948 itu?

Saya kurang ingat pasti tahunnya apakah 1948 atau 1949. Tapi, bukan keluarga kami yang pertama pulang ke Depok. Sudah ada beberapa keluarga, meski belum banyak.  

Bagaimana keadaan Depok saat itu?

Ya...orang-orang mulai membangun lagi. Mulai menanam padi lagi. Dulu daerah sini masih sawah semua. Dari sini bisa melihat orang yang berjalan kaki di tempat yang sekarang jadi Jalan Arif Rahman Hakim.

Saat itulah keluarga kami membangun rumah di sini. Di tempat ini. Inilah rumah pertama yang dibangun paska hura-hara gedoran (di Jalan Raya Margonda, samping Balaikota Depok--red). 

BELUM genap dua bulan umur proklamasi, persisnya 11 Oktober 1945, meletus Peristiwa Gedoran Depok.  Apa yang sebetulnya terjadi saat Peristiwa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News