Saya Saksikan Peristiwa Gedoran Depok dari Awal sampai Akhir

Saya Saksikan Peristiwa Gedoran Depok dari Awal sampai Akhir
Jannete Tholense. Foto: Wenri Wanhar/JPNN.com.

Bagaimana kekacauannya?   

Di bulan Oktober tahun 45 itu dua kakak saya yang bekerja di Jakarta tiba-tiba pulang cepat. Mereka naik kereta. 

Sesampai di rumah mereka buru-buru temui mama dan berkata, “Ma, itu pasukan ekstrimis sudah sampai Lenteng Agung,” kata Frank Tholense, kakak saya yang kini tinggal di Belanda. Frank ini istrinya orang Belanda.

Ya, itu Oktober. Saya masih ingat betul karena tanggal 10 Oktober mama saya ulang tahun. Tanggal 9 kita ambil minyak di kebun kelapa untuk siap-siap rayakan ulang tahun mama. 

Kakak saya ambil minyak dan saya petik kembang matahari. Ayam sudah dikurung untuk dipotong. Saat itu sedang musim tanam padi.

Tanggal 9 Oktober itu semua keperluan untuk merayakan ulang tahun mama dipersiapkan. Biasanya kami makan-makan pukul 12 malam. 

Sore itu, begitu mama pulang dari sawah dan mau duduk makan. Mama kalau ke sawah selalu pakai kerudung biar tidak panas. Kakak saya juga baru pulang dari mengambil minyak. 

Seketika itu ada yang datang dan menghardik. “Ini rumah siapa?”

BELUM genap dua bulan umur proklamasi, persisnya 11 Oktober 1945, meletus Peristiwa Gedoran Depok.  Apa yang sebetulnya terjadi saat Peristiwa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News