Saya Saksikan Peristiwa Gedoran Depok dari Awal sampai Akhir

Saya Saksikan Peristiwa Gedoran Depok dari Awal sampai Akhir
Jannete Tholense. Foto: Wenri Wanhar/JPNN.com.

Esok harinya kami dibawa ke Gementee Bestuur atau gedung perkumpulan atau gedung padi. Di sana sudah kotor sekali. Semua sudah berantakan. 

Mama saya ambil karung di gudang garam. Gudang garam ini sebutan untuk tangsi atau penjara yang lokasinya persis di belakang gedung perkumpulan. Di sana ada emperan, saya tidur di sana, kakak perempuan saya sakit muntah terus. Kayaknya dia kena sakit paru-paru.

Berapa lama dan apa saja yang terjadi selama di sana?

Di sana sekitar tiga atau empat hari, saya tidak ingat pastinya. Yang jelas kurang lebih satu minggulah. Tawanan ada yang di gedong kumpulan ada yang di gudang garam. Kalau keluarga saya di gudang garam.  Dua lokasi itu bersebelahan.

Sewaktu di gudang garam, apa saja yang terjadi?

Rutinitas selama di sana, pagi pukul enam bel berbunyi, teng...teng..teng! Setelah itu kami bisa keluar menyiapkan makanan sendiri. Ada yang menumbuk beras dan ada yang langsung memasak.

Masaknya pakai kayu kering dan ranting. Sebagai anak kecil saya kebagian mencari ranting dan daun kering.  Memasaknya di bawah pohon pisang. Waktu itu masakan belum matang, bel sudah berbunyi lagi...teng...teng...teng. Semua terpaksa masuk lagi deh.  

Jadi itu masakan dibungkus dalam keadaan belum matang dan dibawa ke dalam. Lalu di dalam dimasak lagi. Matengnya bisa-bisa saat hari sudah sore. Dan kalau sudah matang, makanan dibagi rata sedikit-sedikit.

BELUM genap dua bulan umur proklamasi, persisnya 11 Oktober 1945, meletus Peristiwa Gedoran Depok.  Apa yang sebetulnya terjadi saat Peristiwa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News