Saya Saksikan Peristiwa Gedoran Depok dari Awal sampai Akhir

Saya Saksikan Peristiwa Gedoran Depok dari Awal sampai Akhir
Jannete Tholense. Foto: Wenri Wanhar/JPNN.com.

Apakah ancaman dibakar hidup-hidup itu terjadi?

Tidak. Suatu hari sekitar jam tiga sore, sehabis memasak datang pasukan NICA. Kami diselamatkan NICA. Mereka itu dari berbagai negara. Ada yang Inggris ada juga yang India. Kalau pasukan yang dari India ciri-cirinya kelihatan dari tampang dan pakaiannya. Mereka memakai ikat kepala ubel-ubel. 

Oleh pasukan itu kami dimasukkan ke dalam truk. Ada dua truk yang menjemput kami. Truk melaju dan berhenti mampir di daerah Simpangan Depok. Di sana ada kebun jeruk, kami dikasih buah jeruk dari kebun. Makan jeruk itu rasanya enaaaaak sekali. Sebab sudah beberapa hari makannya tidak jelas.

Berapa lama di Simpangan Depok?

Tidak lama. Hari itu juga, menjelang malam datang lagi dua truk. Yang sakit dibawa ke Jakarta, termasuk mama saya. Kakak saya yang perempuan juga dibawa ke Jakarta karena sakit. Mama sebenarnya tidak sakit, tapi karena dia pakai kerudung dikira orang sakit. Saya ikut ke Bogor, sama-sama kakak. Kalau papa sudah duluan ke Peladang dibawa kereta api. 

Dari Simpangan Depok malam itu kami dibawa ke Kota Paris, Bogor. Di dalam perjalanan rombongan kami diserang di beberapa titik. Terjadi tembak menembak, dua orang dari kami mati tertembak. Ada juga anak-anak yang kena tembak tapi tidak tewas.

Siapa yang menyerang?

Saya tidak tahu pasti. Kata orang-orang mereka yang menyerang itu dari Barisan Pelopor. Ada juga yang bilang BKR.

BELUM genap dua bulan umur proklamasi, persisnya 11 Oktober 1945, meletus Peristiwa Gedoran Depok.  Apa yang sebetulnya terjadi saat Peristiwa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News