Saya Sedih; Sebuah Pesan untuk PBSI...

Saya Sedih; Sebuah Pesan untuk PBSI...
Sebuah pesan untuk PBSI dan Indonesia Open 2015, menghiasi arena pertandingan babak semifinal turnamen bulutangkis BCA Indonesia Open Superseries Premier 2015 di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (6/6). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - PUBLIK bulutangkis Indonesia sepertinya sudah begitu lama merindukan hadirnya pemain tunggal andal Merah Putih. Ya, sektor tunggal putra maupun tunggal putri Indonesia bisa dibilang tenggelam di bawah nama-nama Jago Tepok Bulu Tiongkok atau Korea.

Bahkan belakangan, pemain tunggal Indonesia tampak sulit menyaingi progres atlet Jepang, Denmark, hingga Thailand. Padahal, nama Indonesia pernah begitu harum saat masih diperkuat Susi Susanti, Alan Budikusuma atau Taufik Hidayat.

Lewat prestasi mereka, Indonesia mapan di sektor tunggal. Sekarang?

Kekecewaan dan kerinduan ini, tampaknya ingin ditumpahkan sejumlah penggemar yang datang ke Istora Senayan Jakarta, menyaksikan babak semifinal BCA Indonesia Open Superseries Premier, Sabtu (6/6). Sebuah spanduk yang bertuliskan pesan untuk PBSI, induk organisasi bulutangkis Indonesia. Apa yang tersirat dari pesan nan tersurat? (Ricardo/jpnn)

 


PUBLIK bulutangkis Indonesia sepertinya sudah begitu lama merindukan hadirnya pemain tunggal andal Merah Putih. Ya, sektor tunggal putra maupun tunggal


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News