Saya Sudah Kehilangan Segalanya, Keperawanan, Anak dan Martabat
Tindakan persetubuhan itu terjadi di kebun karet belakang rumah.
Korban menuturkan, sebelum melakukan perbuatannya pelaku mengancam dengan berkata dirinya adalah tuan tanah dan meminta untuk tidak membocorkan perbuatannya.
Jika sampai ada yang mengetahui, maka orang tua dan keluarga besar korban akan dihabisi.
Korban mengatakan, karena takut ia tidak berani menolak hingga persetubuhan itu terjadi. Hingga perbuatan itu dilakukan si pelaku lebih dari lima kali.
“Saat hamil, saya masih diminta pelaku untuk melayaninya. Perbuatan itu tiga kali dilakukan pelaku,” ungkap korban.
Bahkan, ketika hadir di acara ulang tahun adik korban, pelaku yang sebelumnya sudah tidak bisa dihubungi, pada pertemuan itu datang meminta dirinya untuk melayaninya lagi.
"Saat itu pelaku minta agar anak dalam kandungan saya digugurkan. Bahkan ia datang ke rumah membawakan obat dengan minuman soda, memaksa saya meminumnya. Saya dipaksa minum obat dan air soda selama satu bulan. Bahkan saya hampir kelebihan dosis karena menelan lima pil obat dicampur air soda. Bahkan saya disuruh makan nanas bakar dicamour kapur sirih, tetapi upaya pelaku tetap tidak membuahkan hasil,” kata korban.
Dia melanjutkan, pada 29 September, pelaku memintanya untuk meninggalkan tempatnya.
Setelah kehilangan keperawanan dan juga anaknya, perempuan ini masih harus menanggung penghinaan.
- OSO Mengajak Masyarakat Kalbar Pilih Pemimpin yang Bermartabat
- Geliatkan Industri Pertambangan Kalbar, CKB Logistics Resmikan Kantor Baru di Pontianak
- 165 Titik Panas Terdeteksi di Kalbar, Terbanyak di Kabupaten Sanggau
- Golkar Umumkan Sejumlah Pasangan Kandidat Pilkada 2024, Ada Sumut, Riau, hingga Papua Pegunungan
- Orangutan Ditemukan Mati di Kayong, Ada Luka di Punggung
- Cegah Kegiatan Ilegal di Perbatasan RI-Malaysia, TNI Periksa Barang Bawaan Pelintas