Saya Tak Ingin Ada Pemakzulan
Kamis, 04 April 2013 – 22:05 WIB
MAHKAMAH Konstitusi memang tak bisa dipisahkan dari nama Jimly Asshiddiqie dan Mahfud MD. Dua tokoh itu disebut-sebut sebagai tokoh yang berhasil menjadikan lembaga pengawal konstitusi terus berdiri tegap dan disegani sebagai sebagai lembaga yang bersih dan independen. Berikut petikan wawancara wartawan JPNN, M. Kusdharmadi dengan Akil sesaat setelah mengungguli delapan hakim konstitusi lainnya untuk menjadi Ketua MK.
Kini pucuk pimpinan pun berpindah ke tangan Akil Mochtar yang pada Rabu (3/4) lalu terpilih menjadi pengganti Mahfud MD yang habis masa jabatannya dua hari sebelumnya. Putra daerah asal Putussibau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, itu berjanji terus menegakkan independensi dan integritas MK secara keseluruhan. Akil juga berharap di era kepemimpinannya yang berakhir pada 2015 mendatang tidak terjadi impeachment alias pemakzulan terhadap kepala negara.
Baca Juga:
Sebenarnya sudah banyak yang menduga bahwa pria yang berulang tahun setiap 18 Oktober itu bakal menjadi orang nomor satu di MK. Apalagi, dia sudah bertahun-tahun sudah malang melintang di dua perpolitikan. Sebelum bergabung dengan Partai Golkar 1998, anak pasangan Mochtar Anyoek dan Junnah Ismail itu memulai karirnya sebagai advokat pada 1984.
Baca Juga: