Saya Tidak Bisa Melihat Angka COVID di Indonesia Seperti Dulu Lagi, Karena Sekarang Saya Melihat Wajah Mereka

Saya Tidak Bisa Melihat Angka COVID di Indonesia Seperti Dulu Lagi, Karena Sekarang Saya Melihat Wajah Mereka
Ayah mertua Robertus Victor Sugito (kiri), saya, dan Regi, suami saya. (Koleksi pribadi)

Ini membuat banyak orang ragu untuk divaksinasi.

Laju vaksinasi Indonesia juga tidak bisa dibilang tinggi.

Sampai hari Jumat (15/07) menurut Johns Hopkins University baru 5,8 persen persen dari total populasi yang sudah menerima dua dosis vaksin.

Sementara baru hampir 15 persen dari total 21 juta warga lanjut usia, seperti Bapak, yang katanya adalah kelompok prioritas, yang sudah menerima dua dosis vaksin.

Pada hari Jumat, kementerian kesehatan Indonesia mencatat angka tertinggi, XX kasus baru dan XX kematian dalam 24 jam, dengan tingkat kematian harian hingga 10 kali lipat dari angka yang terlihat pada awal Juni.

Total kasus di Indonesia sekarang telah melewati 2,7 juta orang, dengan lebih dari 70.000 kematian.

Tapi bagi saya, angka-angka itu tidak akan pernah sama lagi.

Karena sekarang saya selalu melihat wajah ayah mertua dan paman saya di sana.

Meskipun hampir setiap hari saya melaporkan penyebaran COVID-19 di Indonesia, kini saya tidak dapat melihat angka dengan cara yang sama seperti sebelumnya, tulis reporter ABC Indonesia Hellena Souisa

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News