Saya Tidak Menyangka Dia Menjadi Pelaku Suap

Wandi, 34, warga sekitar menilai, Xaveriandi Sutanto orang baik dan tidak sombong. Dia tidak tahu kini Sutanto tersandung kasus suap gula impor dan ditangkap KPK.
Dia baru tahu ketika para awak media mengerubuti rumah bapak itu meliput penyidik KPK melakukan penggeledahan.
"Akong panggilan sehari-harinya (Xaveriandi Sutanto). Bapak itu baik dan tidak sombong. Ketika sore datang ia keluar dari rumah itu dan bergaul dengan pemuda sini," ujar Wandi.
Anton, 36, pedagang nasi di sekitar gudang itu mengaku dia sangat mengenal Xaveriandi karena sering ketemu ketika membeli nasi di warungnya.
"Tapi sudah beberapa bulan Ini beliau tidak ada lagi. Saya memanggilnya dengan sebutan Om, dan dia pun memanggil saya Om. Saya tidak menyangka dia menjadi pelaku suap," ungkapnya.
Kabid Humas Polda Sumbar AKBP Syamsi mengatakan, pagi kemarin pihak KPK berkoordinasi dengan Polda Sumbar yang minta adanya pengawalan ketika akan melakukan pengeledahan yang di rumah dan gudang Xaveriandi, pelaku suap Irman Gusman.
"Ada sekitar 10 personel Bri-mob dan satuan unit Sabhara Polresta Padang kita turunkan untuk membantu KPK dalam penyelidikan dan penggeledahan di sejumlah titik Padang," ungkapnya.
Selain itu, pihak KPK meminjam ruangan Ditreskrim Umum untuk melakukan rapat sementara dengan Polda Sumbar dalam melakukan penyelidikan dan penggeledahan.
PADANG – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) langsung melakukan penggeledahan di empat lokasi yang diduga terkait kasus dugaan suap impor
- Siswa Sulawesi Tenggara Cerdas-Cerdas, Ini Reaksi Mendikdasmen
- GP Ansor Gaungkan Patriot Ketahanan Pangan Menjelang Puncak Harlah Ke-91
- Koalisi Masyarakat Sipil Mengecam Intervensi Anggota TNI di Kampus UI dan UIN Semarang
- Berdoa di PIK, Biksu Thudong Tebar Pesan Damai
- Pemerintah Fokus Tuntaskan Pengangkatan PPPK Tahap 1, Honorer R2/R3 Keburu Pensiun
- Setiawan Ichlas Hadirkan Ustaz Adi Hidayat di Tabligh Akbar di Palembang