Saya Tidak Ragu untuk Mendapatkan Vaksin AstraZeneca di Australia
Saya bisa mengerti kekhawatiran tersebut.
Namun dalam pandangan pribadi saya, dalam kehidupan sehari-hari ada banyak makanan atau minuman lain yang kita konsumsi yang juga bisa membahayakan diri kita sendiri.
Apalagi bila dikonsumsi berlebihan.
Kita sudah banyak mengetahui, misalnya merokok, minuman alkohol, atau pun hal yang sekarang menjadi perdebatan di banyak pemerhati kesehatan mengenai konsumsi gula atau garam berlebihan.
Jadi setiap hari kita dihadapkan pada pilihan dan saya merasa dalam soal vaksin COVID-19, manfaat untuk mendapatkannya jauh lebih besar dibandingkan kemungkinan kita terkena virus itu sendiri.
Dalam soal vaksin ini saya juga teringat ke masa puluhan tahun lalu ketika di Indonesia ada program vaksin cacar ketika saya masih di SD.
Rasa sakit karena lengan bagian atas kita ditusuk jarum, menurut saya, tidaklah sebanding dengan dampaknya bila tidak mendapatkan vaksin tersebut.
Saya memiliki beberapa orang teman yang mukanya 'bopeng-bopeng' karena tidak mau divaksinasi cacar.
Sastra Wijaya, jurnalis ABC di Melbourne mengaku merasa lega sudah mendapat vaksinasi beberapa hari sebelum antrian panjang mulai terlihat di pusat-pusat vaksinasi
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata