Saya Tidak Ragu untuk Mendapatkan Vaksin AstraZeneca di Australia

Saya Tidak Ragu untuk Mendapatkan Vaksin AstraZeneca di Australia
Saya mendapatkan vaksin dosis pertama AstraZeneca tanggal 19 Mei sepekan sebelum lockdown keempat diberlakukan di Melbourne. ()

Saya bisa mengerti kekhawatiran tersebut.

Namun dalam pandangan pribadi saya, dalam kehidupan sehari-hari ada banyak makanan atau minuman lain yang kita konsumsi yang juga bisa membahayakan diri kita sendiri. 

Apalagi bila dikonsumsi berlebihan.

Kita sudah banyak mengetahui, misalnya merokok, minuman alkohol, atau pun hal yang sekarang menjadi perdebatan di banyak pemerhati kesehatan mengenai konsumsi gula atau garam berlebihan.

Jadi setiap hari kita dihadapkan pada pilihan dan saya merasa dalam soal vaksin COVID-19, manfaat untuk mendapatkannya jauh lebih besar dibandingkan kemungkinan kita terkena virus itu sendiri.

Dalam soal vaksin ini saya juga teringat ke masa puluhan tahun lalu ketika di Indonesia ada program vaksin cacar ketika saya masih di SD.

Rasa sakit karena lengan bagian atas kita ditusuk jarum, menurut saya, tidaklah sebanding dengan dampaknya bila tidak mendapatkan vaksin tersebut.

Saya memiliki beberapa orang teman yang mukanya 'bopeng-bopeng' karena tidak mau divaksinasi cacar.

Sastra Wijaya, jurnalis ABC di Melbourne mengaku merasa lega sudah mendapat vaksinasi beberapa hari sebelum antrian panjang mulai terlihat di pusat-pusat vaksinasi

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News