Saya yang Menggali Kuburnya dan juga Mengazankan, Sepi Sekali
Lalu, yang saat itu dia ketahui, pemakaman jenazah Covid-19 diurus oleh petugas rumah sakit. Ternyata tidak. Harus dilakukan oleh petugas makam di TPU.
Berangkat dengan niat tulus, ia dan teman-emannya mendapat pelatihan memakamkan jenazah dengan prosedur Covid-19.
“Kami langsung dikasih alat pelindung diri (APD/hazmat, Red), karena kesigapan pimpinan kami,” ujarnya.
Sampai sekarang, kata dia, sudah puluhan jenazah yang dimakamkan dengan standar Covid-19 di TPU Giriloyo.
“Pernah saya ingin menangis, melihat prosesi pemakaman yang sepi. Jenazah hanya diantar satu atau dua orang anggota keluarga saja. Tidak seramai pemakaman biasa," ujar Mustakim.
"Pihak keluarga hanya bisa melihat prosesi pemakaman dari kejauhan. Saya yang gali kuburnya, saya yang mengazankan, sepi sekali, kasihan,” katanya dengan mata berkaca-kaca.
Pria 40 tahun ini merasa terharu, saat anggota keluarga yang berduka menyampaikan ucapan terima kasih kepada petugas makam.
Apalagi, jenazah Covid-19 yang dikebumikan sempat ditolak di daerah lain.
Mustakim juga mengingatkan, pakailah masker, cuci tangan pakai sabun, jaga jarak, jangan stres dan makan makanan yang sehat.
- Satgas Covid-19 Tegaskan Pintu Masuk Indonesia Terus Diperketat Cegah Omicron
- Cegah Penyebaran Omicron, Ini Daftar 14 Negara yang Dilarang Masuk Indonesia
- Jelang PTM 100 Persen, Bu Retno Ungkap Pelanggaran Protokol Kesehatan di Sekolah
- Satgas Covid-19 Perketat Pintu Masuk di Batam Menyusul Temuan Tes PCR Palsu
- Satgas Covid-19 Minta Masyarakat Lakukan Hal ini Agar Terhindar dari Omicron
- Ada 8 Kasus Omicron, Satgas Covid-19 Minta Rumah Sakit Lakukan Ini