Sayangkan Debat Capres Masih Diisi Paparan Visi Misi

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Indonesia (UI), Effendi Ghazali menilai debat calon presiden dan wakil presiden yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) seharusnya tidak perlu lagi ada penyampaian visi misi. Menurutnya, paparan visi misi seharusnya sudah selesai dibahas dan tak perlu dimasukkan dalam acara debat yang disiarkan secara langsung oleh berbagai stasiun televisi itu.
"Kalau menurut saya debat tidak perlu ada visi misi. Visi misi udah selesailah," kata Effendi usai menyaksikan debat capres di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Senin (9/6) malam.
Seperti diketahui pada bagian atau sesi pertama debat capres dan cawapres, pasangan capres cawapres, Prabowo Subianto - Hatta Rajasa serta Joko Widodo - Jusuf Kalla diberi waktu selama kurang lebih enam menit untuk menyampaikan visi misi mereka. Keduanya pun bergantian menyampaikan visi misi yang diusung jika terpilih menjadi presiden dan wapres.
Hanya saja Effendi menilai visi dan misi capres tidak seharusnya ditampilkan. "Masa visi misi melulu?" kata Effendi.
Menurutnya, akan lebih baik jika debat diperbanyakan dengan sesi tanya jawab antar-pasangan kandidat. "Mungkin diperbanyakan misalnya calon yang satu bertanya ke yang lain. Itu lebih bagus," ungkap Effendi.
Namun soal penampilan dua pasang capres dalam debat semalam, Effendi menilai baik Prabowo-Hatta maupun Jokowi-Hatta masih setara. Ia hanya memprediksikan debat selanjutnya akan lebih seru.(boy/jpnn)
JAKARTA - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Indonesia (UI), Effendi Ghazali menilai debat calon presiden dan wakil presiden yang digelar
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Rayakan HUT Ke-19, Sekolah Yehonala Gelar Dinner Gathering Appreciation Night
- Truk Dilarang Beroperasi di Tol & Arteri Jateng Selama 16 Hari Mudik Lebaran 2025
- Dibuka 20 Maret, Tol Solo-Jogja Diperkirakan Jadi Favorit Pemudik
- Fraksi PAN DPR Bagikan 3.000 Paket Sembako, Warga dan Ojol Terima Manfaat
- Soal Imunitas Jaksa, BEM FH UBK Sebut Ada Potensi Penyalahgunaan Wewenang
- 2 Anak Buah Surya Paloh Kompak Mangkir dari Pemeriksaan KPK, Alasannya Sama