Sayembara Penataan Kompleks Parlemen Harus Sukses
jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan, sayembara penataan kompleks parlemen harus sukses. Sebab, hal itu merupakan upaya meletakkan blue print (cetak biru) menuju masa depan.
“Ini adalah keberlanjutan dari proses kami membangun pilar-pilar bernegara dan pilar demokrasi. Di level pimpinan tidak ada keraguan bahwa proses ini harus berjalan terus karena tidak mungkin kita membiarkan anomali kondisi kami menjadi tertawaan orang,” kata Fahri di gedung DPR Jakarta, Selasa (1/9).
Dulu, sekitar 450 anggota DPR tidak punya staf. Hal itu diibaratkan seperti orang yang baru menikah dan tinggal di kamar ukuran 2x4 meter. Saat ini, dengan Keppres tentang Badan Kajian sudah turun, seorang anggota punya tujuh staf.
“Jadi sekarang sudah punya tujuh anak, masak masih mau tidur di tempat yang sama. Itu pemikiran sederhananya,” ujar politikus PKS itu.
Rencananya, peserta akan memasukkan karya sayembara itu pada pada 7 September mendatang. Wujud arsitekturnya akan dilihat pada 14 September.
Di sisi lain, Darul Siska selaku tim Ketua DPR mengakui ada anggapan DPR membangun gedung saat ekonomi masyarakat sedang susah.
“Kalau sayembara sekarang tidak jadi, maka empat tahun ke depan DPR tidak bisa bikin apa-apa. Menurut saya yakinkan masyarakat dan media dengan mengkronkretkan latar belakang penataan komplek Senayan dengan dikemas bahasa yang bagus, termasuk road show ke media,” kata Darul. (fat/jpnn)
JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan, sayembara penataan kompleks parlemen harus sukses. Sebab, hal itu merupakan upaya meletakkan blue
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Akun Medsos PJ Bupati Temanggung Diserang Warganet: Stop Cawe-Cawe
- 3 Pejabat di Banggai Diduga Langgar Aturan Netralitas ASN, Gakkumdu Ancam Jemput Paksa
- Aktivis Dorong Semua Pihak Mewujudkan Pilkada Maluku Utara Aman dan Nyaman
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Prabowo Seorang Kesatria, Harus Tegas Hadapi Cawe-Cawe Jokowi di Pilkada
- Tuduh Ara Bermain SARA di Pilkada Jakarta, PDIP Bakal Tempuh Langkah Hukum