Sayonara, Hatoyama!
Kamis, 03 Juni 2010 – 03:18 WIB
TOKYO - Berakhir sudah kepemimpinan Perdana Menteri (PM) Jepang Yukio Hatoyama. Kemarin (2/6) dengan berlinang air mata, pemimpin 63 tahun tersebut mengumumkan pengunduran dirinya di hadapan para politikus Partai Demokratik Jepang (DPJ). Keputusan besar itu dia ambil setelah menjabat kepala pemerintahan Jepang sekitar sembilan bulan. Untuk mewujudkan DPJ baru, Hatoyama menggandeng Ichiro Ozawa. Kemarin Sekjen DPJ tersebut juga mengundurkan diri. "Untuk merevitalisasi partai kami, kami harus menciptakan Partai Demokratik yang benar-benar bersih. Karena itu, saya membutuhkan kerja sama dan dukungan Anda semua," ungkap suami Miyuki itu di hadapan politisi DPJ.
"Saya akan mundur," tandas Hatoyama dengan suara bergetar, seperti dilansir Agence France-Presse. Dalam rapat istimewa DPJ itu, dia mengaku telah gagal mewujudkan harapan publik Jepang. Dia lantas minta maaf kepada seluruh politisi DPJ atas kebijakan-kebijakan kontroversial yang dia terapkan dan membuat dukungan publik terhadap pemerintahannya turun. Termasuk, soal pembatalan relokasi pangkalan sewa militer Amerika Serikat (AS) ke luar Pulau Okinawa.
Baca Juga:
Dalam kesempatan itu Hatoyama juga mengungkapkan niatnya membentuk DPJ baru. Sebab, dia akan meninggalkan partai yang dia bentuk bersama adiknya, Kunio Hatoyama, pada 1998 lalu itu. "Saya sengaja menempuh langkah penting untuk menjadikan kehidupan rakyat lebih baik. Karena itu, saya sangat sedih saat menyadari tidak ada lagi yang mendengarkan saya. Tapi, semua itu salah saya sendiri," ungkap cucu mendiang PM Jepang Ichiro Hatoyama tersebut kepada Associated Press.
Baca Juga:
TOKYO - Berakhir sudah kepemimpinan Perdana Menteri (PM) Jepang Yukio Hatoyama. Kemarin (2/6) dengan berlinang air mata, pemimpin 63 tahun tersebut
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer