Sayonara Untuk Pacific
Selasa, 12 Maret 2013 – 08:52 WIB

Randolp Ariestedes (Stadium) dan Hery Listiyono (Pacific) saat pertandingan Speedy NBL Indonesia di Sritex Arena Solo, 11/03/13. Farid Fandi/Jawa Pos
SOLO - Pacific Caesar Surabaya sepetinya sudah harus mengucapkan sayonara untuk bisa lolos ke Championship Series. Kekalahan demi kekalahan yang mereka terima membuat Pacific hanya bertengger di urutan sepuluh klasemen sementara. Terbaru, mereka dibekuk Stadium Jakarta dengan skor 60-68 di Speedy NBL Indonesia 2013 seri keempat di GOR Sritex Solo Senin (11/3). Kekalahan kemarin sebenarnya cukup disayangkan. Sebab, Pacific sebenarnya mampu tampil baik. Mereka bisa mengimbangi Stadium di awal pertandingan. Di kuarter pertama, mereka hanya kalah dengan skor 15-16. hal itu berlanjut di kuarter kedua.
Hanya mendapatkan sebiji poin membuat Pacific sejauh ini baru mengumpulkan 22 poin dari 19 laga. Koleksi poin yang mereka miliki sebenarnya sama dengan yang dibukukan Satya Wacana LBC Angsapura Salatiga. Namun, Satya Wacana baru memainkan 18 pertandingan.
Baca Juga:
Dengan kalkulasi serta sisa lawan yang akan dihadapi, Pacific tentu bakal sangat kesulitan untuk menggenggam tiket Championship Series. Pasalnya, Bimasakti Nikko Steel Malang yang saat ini bertengger di urutan kedelapan atau batas akhir lolos ke playoff sudah mengumpulkan 25 poin dari jumlah pertandingan yang sama dengan yang dilakoni Pacific.
Baca Juga:
SOLO - Pacific Caesar Surabaya sepetinya sudah harus mengucapkan sayonara untuk bisa lolos ke Championship Series. Kekalahan demi kekalahan yang
BERITA TERKAIT
- PSV vs Juventus, Thiago Motta: Kami Turun ke Lapangan untuk Menang
- Timnas U-20 Indonesia vs Yaman: Laga Penghakiman?
- Marc Marquez Dapat Peringatan dari Bos Ducati
- Timnas U-20 Indonesia vs Yaman: Garuda Muda Menolak Pulang dengan Tangan Kosong
- Hasil Liga Champions: 2 Klub Italia Gugur
- Menpora Dito Pastikan Penghentian Pelatnas Bukan Gegara Efisiensi Anggaran