Sayuran Sehat, Segar, dan Awet Berkat Biochar - Kompos

Sayuran Sehat, Segar, dan Awet Berkat Biochar - Kompos
Sayur-sayuran sehat, segar dan awet. Foto: Humas Kementan

Hasil penelitian Harsanti menunjukkan, aplikasi biochar yang dikombinasikan dengan kompos pukan ayam atau sapi mampu mempercepat penurunan α-endosulfan sekitar 66,5 persen pada biochar: pukan ayam (1:4) dan 70,9 persen pada biochar : pukan sapi (1:4).

Dengan kombisansi yang sama hasil pada MT I masing-masing meningkatkah hasil antara 4,3 persen dan 8,5 persen dan pada MT II meningkatkan hasil antara 9,7 persen hingga 13,1 persen pada tanaman padi.

Pemberian biochar dikombinasikan kompos pupuk kandang juga meningkatkan hasil biomassa sawi sekitar 5,5 persen – 26,2 persen.

Kebun Percobaan (KP) Balingtan telah menerapkan teknologi remediasi di atas. Produk sayuran yang dihasilkan antara lain bayam, selada, sawi, kubis, bunga kol, tomat dan lain-lain.

Elis (48 tahun) menuturkan, bunga kol yang dibeli dari KP Balingtan awet dan tetap segar di simpan dalam kulkas selama 3 minggu.

“Bunga kol yang saya beli di KP Balingtan dapat bertahan hingga 3 minggu dalam lemari pendingn, padahal biasanya kalau dari pasar umum sekitar 6 hari sudah benyek dan kusam,” tutur Elis.

Biochar – pukan juga dikenalkan pada salah satu kelompok wanita tani perkotaan di Pati. Mereka menerapkan teknologi tersebut untuk bertanam sayuran seperti cabai, tomat, terong, bayam, dan seledri, juga tanpa pestisida kimia.

“Tomat hasil panenannya awet, tetap segar dan renyah disimpan dalam waktu lama,” tutur Nurhayati, salah seorang anggotanya.

Saat ini, produk sayuran dengan kriteria tersebut bisa didapatkan dengan harga “ramah” di Kebun Percobaan Balai Penelitian Lingkungan Pertanian di Pati, Jateng.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News