SBN jadi Instrumen Pembiayaan Inovatif untuk Pembangunan

Hal ini menjadi salah satu upaya untuk mengatasi anggaran pemerintah yang terbatas dalam mendorong percepatan pembangunan infrastruktur.
"Dari SBN syariah (Sukuk), ada pembangunan proyek kereta api di Makasar. Lalu dari pinjaman, seperti pembangunan Rumah Sakit UI, pembangunan MRT, atau pembangunan berbagai rumah sakit di daerah, dan masih banyak lagi," jelasnya.
Head of Industry Regional Bank Mandiri, Dendy Ramdani menyarankan agar pemerintah menempatkan utang-utang ini pada sektor yang produktif.
Dendy menjelaskan ekspansi belanja itu mampu memutar aktivitas ekonomi dan mendorong penerimaan negara yang lebih besar lewat pajak.
"Pos-pos yang dibelanjakan itu harus memiliki multipler effect yang tinggi, supaya ekonomi bergerak kencang, kemudian pemerintah bisa menangkap potensi pajak yang lebih besar sehingga bisa menutupi biaya bunga," katanya.
Dendy juga menyoroti agar pemerintah bekerja keras menangkap potensi pajak. Pasalnya, Indonesia termasuk negara dengan rasio pajak (tax ratio) paling rendah dibanding negara tetangga.
"Berikutnya harus ada perbaikan sistem perpajakan kita sehingga tax ratio-nya meningkat. Diantaranya melalui perbaikan institusi dan penegakan hukum," sambung Dendy.(mcr10/jpnn)
Kementerian Keuangan mengungkapkan banyak manfaat pembangunan yang diperoleh dari SBN dan investasi
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- Sri Mulyani Laporkan Defisit APBN Februari, Jangan Kaget ya!
- Bitcoin Terkoreksi USD 80 Ribu, Peluang atau Ancaman bagi Investor?
- Wamendagri Bima Tegaskan Pentingnya Sinkronisasi Program Kerja Pusat dan Daerah
- Tingkatkan Ekonomi Setelah Tsunami Selat Sunda, Istri Nelayan Produksi Aneka Olahan Laut
- Sandiaga Uno: SI IKLAS jadi Awal Kebangkitan Ekonomi
- Bank Mandiri Perkuat Kebijakan Pembiayaan & Produk Berkelanjutan