SBY Abaikan Kepercayaan Publik pada Penegak Hukum
Jumat, 22 Oktober 2010 – 20:36 WIB
Soal buruknya kinerja pemerintahan SBY, Ahmad Muzani melihat bahwa pertanggungjawabannya tidak hanya ada di tangan Presiden. Melainkan menurutnya, ada dua pihak yang wajib bertanggung jawab, yakni SBY selaku Presiden, serta Setgab sebagai pihak yang menyodorkan nama untuk jadi menteri di kabinet.
"Kabinet Indonesia Bersatu jilid II ini memang kabinet pelangi dan penuh warna-warni. Masing-masing anggota kabinet punya warna sendiri-sendiri sesuai dengan kepentingan partainya, dan tidak pernah ikhlas untuk melebur dalam satu tim kerja yang bisa diandalkan," tegas Ahmad Muzani.
Sementara, pengamat politik Burhanuddin Muhtadi, mengingatkan Presiden SBY agar tidak lagi mengandalkan pencitraan sebagai kekuatannya, karena aspek ketidakpuasan publik saat ini bersumber dari kalangan menengah yang relatif berpendidikan.
"Pencitraan kartunis yang selama ini dipakai SBY, tidak lagi efektif untuk mengalihkan perhatian masyarakat yang tidak puas dengan kinerja. Karena pihak yang tidak puas itu ternyata berasal dari kelompok berpendidikan dan ekonomi menengah, yang dalam catatan reformasi sangat berperan menggulingkan rezim Soeharto," kata Burhanuddin.
JAKARTA - Pakar hukum tata negara, Irmanputra Sidin menegaskan, enam tahun masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak berhasil
BERITA TERKAIT
- Tidak Seluruh Honorer Lulus PPPK 2024, Sudah Diantisipasi, 3 Alasannya
- PWNU Jateng Sebut Pilkada Membuktikan Kedewasaan Politik Warga
- 5 Berita Terpopuler: Kenaikan Gaji Guru Honorer Bikin Penasaran, PNS dan PPPK Makin Makmur, Kontroversi Muncul
- Pererat Hubungan Antar-Negara, Perpustakaan Soekarno Garden Bakal Dibangun di Uzbekistan
- Polisi Tembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang, Keluarga Korban Lapor ke Polda Jateng
- Begini Nasib Aipda R, Polisi yang Tembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang