SBY Ajak Dunia Usaha Tetap Optimis
Senin, 05 Januari 2009 – 12:57 WIB
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudoyono resmi membuka secara resmi dimulainya perdagangan saham di lantai bursa gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Senin (5/1). Ketika meresmikan perdagangan saham, Presiden didampingi Menkeu dan Pelaksana Tugas Menko Perekonomian Sri Mulyani Indrawati, Mendag Mari Pangestu, Mensesneg Hatta Rajasa dan Dirut BEI Erry Firmansyah. Dalam sambutannya presiden mengharapkan semua pelaku perdagangan saham bersikap optimis, meski tantangan yang muncul akibat krisis keuangan global tetap akan menghadang. ''Jika saudara ke kantor saya, disana ada ratusan bahkan ribuan transkip-transkip pidato-pidato saya. Termsasuk pidato saya, saat membuka perdagangan saham di sini, setahun lalu juga masih ada. Dan saya selalu membuka arsip-arsip itu, demi menjaga konsitensi tentang apa yang harus saya lakukan. Sebagai pemimpin, sikap seperti ini penting, karena pemimpin tidak boleh boleh bicara 'esuk dele, sore tempe','' SBY menegaskan.
Baca Juga:
"Tahun ini kita akan tetap menghadapi tantangan, namun semua harus tetap optimis Itu semua bisa diatasi. Penurunan harga saham juga dihadapi negara-negara lain, jadi tidak perlu kecil hati, sambutlah dengan penuh optimisme," katanya. Pada kesempatan tersebut, Presiden juga menekankan bahwa selama ini dirinya selalu bertindak konsisten dalam mengambil setiap kebijakan negara.
Baca Juga:
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudoyono resmi membuka secara resmi dimulainya perdagangan saham di lantai bursa gedung Bursa Efek Indonesia
BERITA TERKAIT
- Anggota Komisi VI DPR: Nicke Bawa Banyak Kemajuan Bagi Pertamina
- Bank Mandiri Perluas Kemandirian Finansial PMI lewat 'Mandiri Sahabatku' ke Jepang
- Kolaborasi Havaianas & GENTLEWOMAN Perkenalkan Sandal Flip-Flop Ikonis
- Pelita Air & Ditjen EBTKE Berkolaborasi Wujudkan Bandara Pondok Cabe Ramah Lingkungan
- Kapal Pertamina International Shipping Antarkan LPG ke Negara Baltik
- Yuk, Transaksi di MyPertamina, Ada Puluhan Promo Spesial Hingga Akhir Tahun