SBY Ajak Jaga Amanah Antidiskriminasi Gus Dur

SBY Ajak Jaga Amanah Antidiskriminasi Gus Dur
KHIDMAT: Istri almarhum Gus Dur Shinta Nuriyah (kanan), Ani Yudhoyono, Presiden SBY, dan Salahuddin Wahid membaca Yasin dan tahlil pada haul keempat Gus Dur di Pesantren Tebuireng, Jombang, tadi malam. FOTO : JAWA POS RADAR MOJOKERTO

jpnn.com - JOMBANG - Puncak acara haul keempat Kiai Haji Abdurrahman Wahid alias Gus Dur di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, tadi malam berlangsung  khidmat. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang hadir bersama istri, Ani Yudhono, sekitar pukul 19.00 turut membacakan Surat Yasin dan doa tahlil bersama para undangan dan penziarah.

Radar Mojokerto (Jawa Pos Group) melaporkan, malam puncak haul yang dipusatkan di kompleks makam Gus Dur dan keluarga ini juga dihadiri jajaran Menteri Kabinet Indonesia bersatu jilid II, Gubernur Jatim Soekarwo bersama Nina Soekarwo, dan Wagub Saifullah Yusuf.

SBY dan Soekarwo duduk di deretan paling dekat dengan makam Gus Dur, didampingi istri almarhum Gus Dur Hj Shinta Nuriyah Wahid alias Shinta dan adik Gus Dur KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah).

Shinta kemudian didapuk memberikan sambutan mewakili keluarga. Dalam sambutannya, mantan ibu negara keempat ini memecah keheningan ketika melontarkan guyonan khas almarhum suaminya.

Saat menyampaikan pembukaan sambutan dengan mengucap rasa syukur, Shinta tiba-tiba mengaku khawatir dirinya akan ditegur Gus Dur. "Kata Gus Dur, buat apa syukur dipanjatkan? Syukur kan bisa manjat (pohon) sendiri," ujarnya, sontak disambut gelak tawa semua yang hadir, termasuk Presiden SBY.

Saat tawa hadirin mulai reda,  Shinta kembali membuat ger-geran. "Tapi, mungkin Gus Dur lupa kalau Syukur itu mertuanya sendiri. Itu (Syukur) kan bapak saya sendiri," lanjutnya. "Syukur yang ini memang betul-betul tidak bisa memanjat," ujarnya lagi.

Acara yang berlangsung selama kurang lebih empat jam itu dipenuhi oleh ribuan santri dan penziarah. Karena tidak semua bisa masuk ke dalam area makam atau kompleks pesantren, panitia memasang layar lebar di luar pesantren. Termasuk di depan pintu gerbang pesantren.

Saat mengakhiri sambutannya, Shinta mengajak seluruh undangan yang hadir mengingat Gus Dur dengan membacakan salawat atau syair Munajat. Syair Abu Nawas yang dipopulerkan Gus Dur itu sekaligus dijadikan sebagai obat kerinduan para pecinta Gus Dur.

JOMBANG - Puncak acara haul keempat Kiai Haji Abdurrahman Wahid alias Gus Dur di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, tadi malam berlangsung 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News