SBY Ajak Membangun Tanpa Menghujat

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengajak seluruh kader dan masyarakat Sumatera Selatan untuk membangun negara ke depan tanpa menghujat siapapun. SBY menegaskan, Demokrat sudah memberikan bukti, bukan sekadar janji. Penegasan ini disampaikan SBY saat berkampanye di Lapangan Benteng Kuto Besak di pinggir Sungai Musi, Palembang, Sumsel, Selasa (1/4).
"Beliau mengajak membangun negara ke depan ini tidak melihat kanan dan kiri atau menghujat siapa pun. Mari dengan niat bersih menyongsong masa depan yang lebih baik," papar caleg DPR dari PD dapil Sumsel II Neny Rostiati Marsi dalam keterangannya, Selasa (1/4).
Neny menambahkan dalam orasinya SBY juga menyampaikan akan segera dibangun Mulut Kambang guna menunjang kelancaran produksi tambang batu bara. Selain itu, pembangunan Musi Tiga, universitas berbasis olahraga, dan Institut Agama Islam Negeri Raden Patah yang akan diangkat menjadi universitas negeri.
"Selain menyampaikan orasinya, Pak Ketum juga menyanyikan lagu Rumah Kita dan membagi-bagikan bola," jelas Neny.
Caleg DPR dari PD dapil Sumsel II lainnya Anwar Fuady menyatakan orasi yang disampaikan SBY ini membakar semangat masyarakat dan kader PD di Sumsel. "Beliau berorasi menyampaikan bahwa Demokrat adalah rumah kita, rumah rakyat Sumatera Selatan dan rumah rakyat Indonesia," kata Anwar.(boy/jpnn)
JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengajak seluruh kader dan masyarakat Sumatera Selatan untuk membangun negara ke depan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pilkada Kabupaten Serang Diulang, Ratu Zakiyah-Najib Batal Menang
- Aklamasi, AHY Jadi Ketum Demokrat Lagi, SBY Ketua Majelis Tinggi
- Megawati Keluarkan Surat Tugas Baru, Basarah dan Ronny Talapessy Jadi Jubir
- Tanggapi Aksi #IndonesiaGelap, PSI: Menurut Data, Indonesia Sangat Cerah
- Instruksi Megawati Belum Berubah: Kader PDIP Dilarang Ikut Retret!
- Kritik Pelaksanaan Retret, Akademisi: Kepala Daerah Jadi Perpanjangan Tangan Presiden