SBY akan Direpotlkan Partai Koalisi

JAKARTA - Tim sukses pasangan capres JK-Win, Indra J Piliang memprediksi 24 partai politik koalisi pendukung capres SBY-Boediono justru akan mengganggu dan merepotkan sistem presidensiil. "Sulit pemerintahan akan berjalan normal, jika di dalamnya ada 24 parpol pendukung. Yang ada justru parpol pendukung ini berpotensi mengganggu pemerintahan ke depan," kata Indra dalam diskusi Dialog Publik "Benarkah Mereka Membawa Perubahan" di DPD, Senayan Jakarta Selasa (30/6).   Dia jelaskan, para parpol pendukung tersebut juga akan bertarung pada pilpres 2014 mendatang. Demikian juga dalam masa pemerintah itu pula sejumlah parpol akan bertarung dalam ratusan pilkada. "Mereka akan berkompetisi dalam ratusan pilkada selama pemerintahan itu berlangsung," tegasnya.   Indra, meyakini parpol koalisi akan mengkritisi berbagai kebijakan SBY yang dinilai banyak mengambil dari gagasan JK. "Bagaimana menyelamatkan pasar tradisional yang merupakan gagasan JK, sementara Boediono tak mengerti soal pasar tradisional," tegasnya.   Dulu, lanjut kader Golkar ini, uang saudagar digunakan sebagai kampanye untuk meraih kemenangan SBY. Namun sekarang justru berkampanye anti-saudagar berambut hitam. Indra menilai, pemerintahan SBY-Boediono lebih kaku dalam membangun hubungan dengan komunitas yang aktif di masyarakat. Alasanya Boediono lebih banyak bergelut di birokrasi, misalnya Menko perekenomian, Gubernur Bank Indonesia dan lain-lainnya. "Sementara Kantor Wapres lebih banyak menerima silaturahmi Kiai NU, Warga Muhammadiyah, Pemuda Kristen, Walubi dan lain-lainnya," imbuhnya.   Ditempat yang sama, Arif Wibowo selaku Ketua Bidang Media dan Teknologi Informatika, Relasi dengan KPU dari Tim Kampanye Mega-Pro yang hadir dalam diskusi mengatakan bicara soal perubahan pada dasarnya justru ada di Mega Prabowo. "Karena sudah ada dalam 3 program perjuangan, yakni berdaulat dalam bidang politik, mandiri secara ekonomi dan berkepribadian dalam bidang budaya. (fas/JPNN)