SBY Akui JKN Banyak Kekurangan
Minta Masyarakat Ikut Mengawasi
Minggu, 05 Januari 2014 – 06:56 WIB
Mendengar penjelasan Dodo, SBY hanya mengangguk-angguk. SBY mengatakan, kunjungannya ke Surabaya karena ingin melihat pelayanan di RSUD dr Soetomo dan puskesmas Pucang. “Saya cek di puskesmas terus kesini. Ternyata transisi BPJS berjalan baik,” ujarnya. Barangkali, kata SBY, kekurangan masih ada di sana sini, tapi hal itu dianggap wajar karena BPJS masih dalam masa transisi. Kendati demikian, SBY meminta agar BPJS berbenah dan segera mengatasi kekurangan dan persoalan yang ada.
SBY ingin agar seluruh masyarakat Indonesia bisa tercover asuransi kesehatan sehingga mereka mendapatkan pelayanan kesehatan dengan baik. Petugas BPJS, para pimpinan rumah sakit, dan dokter juga diminta bekerja dengan baik. “Mari kita dukung dan awasi agar program besar ini berjalan dengan baik,” ucapnya.
Ketua BPJS Fahmi Idris menargetkan peserta BPJS tahun ini harus mencapai 121,6 juta penduduk. Fahmi optimistis target itu bakal tercapai. Sebab, selama tiga hari pelaksanaan program jaminan kesehatan nasional (JKN), BPJS telah menjaring sekitar 6.000 pendaftar peserta mandiri. “Bahkan, hari pertama saat libur nasional banyak juga yang mendaftar,” ungkapnya.
Fahmi menjelaskan, BPJS tidak hanya membuka pendaftaran di kantor cabang saja. Sejatinya, kata dia, masyarakat bisa daftar online. Masyarakat tinggal membuka website BPJS dan mengisi form yang tersedia dengan nomor induk kependudukannya. Lalu, pendaftar akan mendapat nomor virtual acount. Selanjutnya, nama pendaftar sudah masuk kedalam master file BPJS tapi masih dipending alias belum aktif karena belum membayar premi.
SURABAYA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengawasi langsung pelaksanaan program jaminan kesehatan nasional (JKN) di RSUD dr Soetomo, Sabtu
BERITA TERKAIT
- Menko AHY: Tol Semarang-Demak Pakai 7,3 Juta Bambu untuk Mengatasi Kemacetan & Rob
- Guntur PDIP Heran KPK Ingkari Janjinya Sendiri, Padahal Warga Banyak Laporkan Jokowi
- Kepala Disnakertrans Sumsel Resmi Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Izin K3
- Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Pimpinan MPR: Tetap Waspada
- Pemkot Bandung Larang Aktivitas Cari Koin di Taman, Ini Alasannya
- Prabowo Masuk Daftar 10 Pemimpin Dunia Berpengaruh, Ketum Garuda Asta Cita Merespons