SBY Akui JKN Banyak Kekurangan
Minta Masyarakat Ikut Mengawasi
Minggu, 05 Januari 2014 – 06:56 WIB

BPJS Kesehatan. Foto: JPNN.com
Supaya aktif, pendaftar bisa membayar premi melalui ATM dengan mengentry nomor virtual acountnya. Setelah membayar premi, pendaftar harus datang ke kantor BPJS untuk mendapatkan kartu peserta. Selain online, masyarakat juga bisa datang langsung ke bank yang ditunjuk. Yakni, BNI, BRI, dan Mandiri untuk membayar premi dan selanjutnya datang ke kantor BPJS untuk mendapatkan kartu peserta.
Tak hanya itu, BPJS juga menyediakan mobil customer untuk melayani di badan usaha yang akan mendaftarkan pekerjanya sebagai peserta BPJS. “Sejauh ini, keterlibatan masyarakat dalam kepesertaan BPJS sangat positif. Kami mendorong agar perusahaan juga segera mendaftarkan pegawainya,” ujar Fahmi. Prinsipnya, program ini berasaskan keadilan karena masyarakat yang mampu membayar iuran, sedangkan yang kurang mampu dicover asuransinya.
Selain itu, JKN memakai sistem portabilitas dimana masyarakat dapat berobat dimana saja. Tidak harus di kota tempat tinggalnya. “Misalnya, kartu BPJS saya ini di kampus Palembang. Saya sedang di Surabaya nih, tahu-tahu masuk UGD. Saya bisa berobat disini karena nama saya sudah masuk dalam master file BPJS yang online secara nasional,” paparnya. Penerapan sistem tersebut dianggap akan memudahkan masyarakat berobat dimana saja. (kit/kim)
SURABAYA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengawasi langsung pelaksanaan program jaminan kesehatan nasional (JKN) di RSUD dr Soetomo, Sabtu
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Besok Tes PPPK Tahap 2 Dimulai, Honorer Belum Bisa Cetak Kartu Ujian
- TNI Masuk Kampus, Legislator PDIP: Perguruan Tinggi Bukan Medan Pertempuran
- Didukung Dedi Mulyadi hingga Wamendikdasmen, BPN Justru Kalah Sengketa Lahan SMAN 1 Bandung
- Tokoh Masyarakat Papua Dukung Aparat Tindak Tegas OPM
- Aktivis KNPI Jakarta David Hamka Minta Gubernur Pramono Optimalkan Peran Pemuda Cegah Tawuran
- Waspada Hujan Hari Ini di Sejumlah Wilayah di Indonesia