SBY Anggap Biasa Penahanan Bibit dan Chandra

SBY Anggap Biasa Penahanan Bibit dan Chandra
ANGGAP BIASA- Presiden SBY dalam konferensi pers khusus soal Chandra dan Bibit. Foto: Agus Srimudin/JPNN
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya menyampaikan pendapatnya soal penahanan atas Bibit Samad Rianto dan Chandra Hamzah oleh Polisi. Menurut SBY, tidak ada yang khas ataupun unik dari penahanan dua pimpinan KPK non aktif itu.

"Kalau kita bicara tentang penahanan seseorang karena sedang mendapat penyidikan atau proses pro yustisia, selama lima tahun ini banyak sekali. Ribuan kasus penyidikan, penyelidikan penuntutan ataupuan pemutusan tuntutan oleh pengadilan di seluruh Indonesia," ujar SBY dalam jumpa pers di Istana. Jumat (30/10).

Menurutnya, bukan sesuatu yang luar biasa seseorang yang disidik, menjadi tersangka dan kemudian ditahan. "Tetapi barangkali karena kedua beliau ini (Bibit dan Chandra) pimpinan KPK dan banyak yang tidak percaya dua pimpinan KPK melakukan kesalahan apalagi pelanggaran hukum yang terkait korupsi, atau dikaitkan pula dengan isu satu, dua, tiga bulan ini yang beredar di masayarakat luas tentang gesekan antara KPK dan kepolisian. Saya ulangi, seseorang ditahan karena pro yustisia selama saya memimpin ini banyak. Jadi sekali lagi tidak unik, tidak khas, hanya satu dua elemen saja," ujar SBY.

Karenanya SBY mengajak seluruh elemen untuk mendudukkan perkaranya secara benar. Perihal penahanan seorang tersangka, kata SBY, yang penting bagi rakyat adalah alasan penahanan itu harus jelas. "Rujukan hukum mana yang dijadikan dasar penahanan," imbuhnya.

JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya menyampaikan pendapatnya soal penahanan atas Bibit Samad Rianto dan Chandra Hamzah oleh Polisi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News