SBY Batal Hadiri KTT di New York
Sudi: Presiden Berusaha Pangkas Anggaran dan Tidak Pernah Pelesir
Selasa, 21 September 2010 – 05:23 WIB

SBY Batal Hadiri KTT di New York
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) secara tidak langsung menanggapi tudingan pemborosan anggaran kunjungan kerja ke luar negeri yang dirilis Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra). SBY membatalkan hadir dalam pertemuan US-ASEAN di New York pekan ini. Dia mewakilkan kehadiran itu kepada Wapres Boediono. Walaupun, menurut SBY, kehadirannya sangat diharapkan.
"Meskipun kehadiran presiden Indonesia tentu sangat diharapkan dan penting karena Indonesia adalah pendiri dan negara dengan ekonomi terbesar di ASEAN, tetapi karena saya juga mengetahui, sekarang presiden Indonesia harus lebih menghadiri pertemuan puncak yang wajib jika dibandingkan dengan sebelum-sebelumnya," tutur SBY di Kantor Presiden, Jakarta, kemarin (20/9).
Baca Juga:
SBY menyatakan wajib menghadiri dua kali KTT G-20 dan dua kali KTT ASEAN. Dalam masa presiden sebelumnya, tidak ada pertemuan G-20 dan KTT ASEAN hanya berlangsung sekali. "Dengan demikian, tiap tahun pasti bertambah kegiatan pertemuan puncak saya tiga kali," papar presiden. Mensesneg Sudi Silalahi menuturkan telah berusaha memangkas anggaran. "Kami sudah pangkas jauh lebih kecil dari zaman dulu-dulu. Yang jelas, presiden tidak pernah pelesir," ucap Sudi.
Dia menambahkan, agenda ke luar negeri presiden juga sudah jelas. Anggota DPR dan DPD pun diikutkan. "Kami tidak pelesir. Agendanya jelas, dijelaskan kepada rekan-rekan wartawan serta publik sebelum kami berangkat. Selama kegiatan-kegiatan di sana, semua pihak menyaksikan," papar Sudi. Mengenai banyaknya anggaran, terang dia, itu adalah konsekuensi dari pertambahan agenda wajib presiden ke luar negeri. "Jadi, konsekuensi sebagai kepala negara untuk melakukan kunjungan kerja ke luar negeri seperti itu," tambah dia.
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) secara tidak langsung menanggapi tudingan pemborosan anggaran kunjungan kerja ke luar negeri yang
BERITA TERKAIT
- 5 Berita Terpopuler: Keren! Usulan Honorer R2/R3 Sudah Masuk, tetapi Dilaporkan karena Ada Dugaan Konflik Kepentingan
- Begitu Pensiun, PPPK Tidak Mendapatkan Apa Pun
- Marak PHK, Wamenaker: Masih Banyak Lapangan Kerja
- Bank Mega & IHH Healthcare Singapura Bersinergi Beri Layanan Kesehatan bagi Nasabah MegaFirst
- Bamus Betawi Berpartisipasi dalam Kegiatan Internasional Malaysia Madani
- Level Up Peradi: UU Desain Industri Sudah Kedaluwarsa, Harus Direvisi