SBY Batal Hadiri KTT di New York
Sudi: Presiden Berusaha Pangkas Anggaran dan Tidak Pernah Pelesir
Selasa, 21 September 2010 – 05:23 WIB
Dengan rombongan yang tidak terlalu besar, lanjut dia, anggaran perjalanan presiden di dalam negeri maupun luar negeri bisa lebih dihemat. "Selain itu, kapan pun presiden mau berangkat, pesawat selalu tersedia," tambahnya.
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum mendukung efisiensi dan efektivitas anggaran, terutama untuk kunjungan ke luar negeri. Menurut dia, ada sejumlah langkah yang bisa ditempuh. Salah satunya, mengoptimalkan KBRI untuk memasok informasi. Dengan begitu, negara yang bersangkutan tidak perlu didatangi secara langsung.
Dia pun mengusulkan peningkatan kinerja diplomat di luar negeri. "Tugas KBRI dan Konjen bisa ditambah. Mereka bisa mengurus sebagian tugas kunjungan dari instansi dan lembaga di dalam negeri. Terutama, yang bisa diwakilkan dan tidak wajib hadir langsung," ucap mantan ketua umum PB HMI itu. Anas menambahkan, jadwal kunjungan juga perlu dipadatkan. Dia yakin bahwa biaya semakin efisien kalau jadwal disusun dengan padat, termasuk menghilangkan waktu pelesir. "Jadwal kunjungan Presiden SBY biasanya padat dan tidak ada agenda pelesir," tegas dia. (sof/pri/c11/tof)
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) secara tidak langsung menanggapi tudingan pemborosan anggaran kunjungan kerja ke luar negeri yang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan