SBY: BBM Naik Opsi Terakhir dan Jika Terpaksa

SBY: BBM Naik Opsi Terakhir dan Jika Terpaksa
SBY: BBM Naik Opsi Terakhir dan Jika Terpaksa
Menaikan harga BBM bukanlah satu-satunya cara menstabilkan perekonomian negara. Untuk itu Presiden SBY meminta seluruh jajaran pemerintahan, melakukan berbagai langkah dan upaya guna mengamankan anggaran. Diantaranya melalui penghematan energi yang harus diseriusi menjadi gerakan nasional, mempercepat konversi gas ke BBG, meningkatkan penerimaan negara dari sektor pajak dan pertambangan, serta melakukan penghematan anggaran mulai dari pemerintah pusat hingga pemerintah daerah.

"Sesuai dengan kesepakatan, tidak ada kenaikan BBM pada 1 April sebagaimana yang sering diprediksi selama ini. Untuk itu instruksi saya kepada seluruh jajaran dan juga rakyat Indonesia, mari bersama-sama kita jaga perekonomian untuk sekarang dan kedepan," kata SBY.

Pemerintah kata SBY, akan sekuat tenaga menjaga target pertumbuhan ekonomi nasional meski terjadi koreksi hampir di seluruh negara di dunia. Untuk itu pemerintah akan berupaya menjaga ekspor, meningkatkan investasi, menjaga konsumsi dan daya beli masyarakat, termasuk menjaga agar subsidi pada masyarakat miskin tetap bisa diberikan. Namun selain aspek ekonomi kata Presiden, ada pula hal penting yang harus dijaga yakni stabilitas politik di masyarakat.

"Saat ekonomi mengalami tekanan, seharusnya ada tanggungjawab untuk menjaga stabilitas politik dan keamanan, bukan sebaliknya. Kalau keadaan dibikin gaduh dan tidak stabil, maka lebih memberikan tekanan pada rakyat kita," kata Presiden SBY.

JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menegaskan kembali esensi dari amandemen pasal 7 ayat 6 a yang dinilai ramai dipeributkan saat ini. Menurutnya,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News