SBY Belum Umumkan Harga BBM 'Baru'
Selasa, 30 April 2013 – 13:55 WIB
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono resmi menyampaikan bahwa pemerintah memilih opsi kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Kenaikan ini karena besaran BBM subsidi memberatkan APBN. Namun, pelaksanaan kebijakan ini masih menunggu kesiapan kompensasi atas dampak kenaikan harga BBM kepada rakyat miskin. "Kalau (harga BBM) dinaikan, fiskal menjadi lebih sehat, ekonomi menjadi lebih aman, ketahanan ekonomi kita terjaga, lebih banyak biaya untuk tingkatkan kesra dan bangun infrasturktur, serta subsidi lebih adil dan tepat sasaran," papar SBY.
"Saya harus katakan subsidi BBM memang perlu dikurangi. Caranya dengan menaikkan harga BBM secara terbatas dan terukur, karena kita tidak ingin dan tidak punya niat, dengan menaikkannya hingga setara dengan harga pasar atau harga kekonomian," ujar Presiden dalam sambutannya di kegiatan Musrenbangnas, Jakarta Selatan, Selasa (30/4).
Presiden mengatakan kondisi fiskal tak lagi memungkinkan pemerintah mempertahankan harga subsidi BBM seperti sekarang ini. Apalagi, subsidi BBM yang berjalan selama ini tidak tepat sasaran. Menurutnya, selama ini yang menikmati justru golongan orang kaya dan mampu. Akibatnya biaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat menengah ke bawah menjadi terbatas.
Baca Juga:
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono resmi menyampaikan bahwa pemerintah memilih opsi kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Kenaikan
BERITA TERKAIT
- Permudah Transaksi Logam Mulia, I Love Emas Resmi Hadir di Depok
- Selamat, Pertamina Raih Penghargaan Internasional Bidang Investor Relations
- Diaspora Loan BNI Bantu Pemilik Bakso Ini Kembangkan Bisnis di Seoul
- Gandeng 30 UMKM Binaan, DMI Gelar Festival Rumah Wirausaha Masjid
- 20 Unit Bus Listrik CKD Pertama dari VKTR & Karoseri Laksana Resmi Beroperasi, Layani Rute Ini
- Ini Capaian yang Diraih Pertamina Sepanjang 2024, Keren