SBY Beri Isyarat Tinggalkan JK
Senin, 20 April 2009 – 06:01 WIB
''Begitu menurut UUD 1945. Ada yang salah mengerti, Presiden dan Wapres dianggapnya co-chairman,'' kata SBY. Dia pun mengistilahkan posisi Wapres sebagai kepala staf kabinet. ''Yang namanya kepala staf itu tidak mengambil keputusan,'' sambungnya.
Baca Juga:
Secara tidak langsung dari penjelasan itu bisa diartikan bahwa untuk kepemimpinannya mendatang (jika menang dalam pilpres) SBY tidak mau posisinya sebagai pengambil keputusan ditentang oleh Wapres.
Ada beberapa peristiwa yang sempat ramai diberitakan terkait hubungan antara SBY dan JK dalam pengambilan keputusan. Salah satunya ketika SBY membentuk UKP3R (Unit Kerja Presiden untuk Pengelolaan Program Reformasi) pada 2006. Saat itu santer diberitakan bahwa JK tidak setuju dengan keputusan SBY membentuk UKP3R, sehingga keberadaan lembaga itu tidak efektif.
Kriteria lain oleh SBY ditekankan pada loyalitas Wapres kepada pemerintah. ''Untuk diketahui, presiden adalah kepala pemerintahan. Jadi, kalau loyal kepada presiden, bukan loyal kepada pribadi, tetapi loyal sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara,'' kata SBY. Wapres, kata SBY, harus bebas dari conflict of interest.
JAKARTA - Dengan siapa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan berdampingan pada pemilihan presiden (pilpres) Juli mendatang? Hingga kini memang
BERITA TERKAIT
- Puan Yakin PDIP Solid Meskipun Muncul Dinamika Jelang Kongres VI
- Politikus Senior PDIP Minta Presiden Prabowo Hentikan KPK Kriminalisasi Orang
- Politikus Senior PDIP Ini Nilai Megawati Nakhoda NKRI, Hasto Adalah Jangkarnya
- Megawati Sebut Mundur Lebih Terhormat daripada Dipecat, Sindir Jokowi?
- HUT ke-52 PDIP: Megawati Perintahkan Kader Bonding dengan Rakyat
- Pemerintah Pertimbangkan Melantik Dahulu Kepala Daerah Tak Bersengketa di MK