SBY-Boediono Klaim Paling Paham Demokrasi
Sabtu, 04 Juli 2009 – 22:40 WIB
JAKARTA - Calon wakil presiden (cawapres) Boediono menyebut dirinya bersama capres Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai pemimpin yang memahami demokrasi sebagai sebuah kearifan dan kecerdasan rakyat. Karena itu, pasangan capres SBY-Boediono tidak pernah memberikan janji, kecuali bukti. Kita perlu kepemimpinan yang efektif, efektif karena didukung rakyat, bukan karena membungkam suara rakyat. Kita perlu kepemimpinan yang didukung rakyat dengan bukti bahwa kesejahteraan dan kesetabilan tercapai, imbuhnya."Tapi yang lebih penting dari itu adalah Kita perlu kepemimpinan yang tidak pernah melanggar hak asasi manusia dan tidak pernah KKN, tidak pernah Kolusi," ujarnya.
"Dalam masa-masa kampanye pilpres ini, semakin terlihat bahwa rakyat menolak untuk dibeli dan menolak janji-janji muluk. Bagi kami, SBY-Boediono, fenomena ini merupakan sebuah kearifan dan kecerdasan yang datangnya dari rakyat karena menginginkan demokrasi yang benar dan jujur," kata Boediono, saat berkampanye di Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (4/7).
Baca Juga:
Ditegaskan Boediono, sikap rakyat yang seperti itu merupakan sebuah keberhasilan karena bangsa ini telah bekerja dengan semangat. "Indonesia berhasil bila kita bekerjasama bersemangat sebagaimana tertuang dalam naskah proklamasi dengan cara saksama dan dalam tempo sesingkat-singkatnya. Itulah sebabnya kepemimpinan efektif tidak sama dengan kepemimpin asal terobos dan asal jadi," ujar Boediono.
Baca Juga:
JAKARTA - Calon wakil presiden (cawapres) Boediono menyebut dirinya bersama capres Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai pemimpin yang memahami
BERITA TERKAIT
- Ditetapkan Tersangka oleh KPK, Sekjen PDIP Merespons Pertama Kali, Ada Kata Jangan Takut
- Hasto Masih Melaksanakan Tugas Kesekjenan Sebelum KPK Mengumumkan Status Tersangka
- Soal PPN 12 Persen, Saleh PAN: Jangan Saling Menyalahkan
- Sejalan dengan Gerindra, Gemura Dukung Kenaikan PPN 12%
- Rustini Muhaimin Membantu Korban Kebakaran Kemayoran
- Gubernur Jabar Terpilih Dedi Tak Akan Bentuk Tim Transisi Jelang Kepemimpinannya