SBY Canangkan Hari Batik Nasional
Jumat, 02 Oktober 2009 – 20:12 WIB
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menerima para pengerajin batik nusantara di kediamannya, Cikeas, Bogor, Jawa Barat. SBY berdialog dengan para pengerajin batik sekitar pukul 19.30 Wib, Jumat (2/10) malam. Acara itu diselenggarakan dalam rangka Hari Batik Nasional.
SBY bisa menerima para pengerajin batik itu setelah pulang dari Padang, Sumatera Barat, dalam rangka mengecek kondisi korban gempa berkekuatan 7,6 SR. Di Balaikota Pariaman, Sumbar, Jumat (2/10) siang, SBY melakukan dialog dengan masyarakat Padang. Selain membicarakan bencana yang menimpa tanah minang, Presiden juga menceritakan latarbelakang dijadikannya 2 Oktober 2009 sebagai Hari Batik Nasional.
Pencanangan Hari Batik Nasional, kata SBY, karena UNESCO, salah satu badan dunia di PBB mengukuhkan batik berasal dari Indonesia. "Dengan pengukuhan ini diharap polemik asal muasal batik bisa diakhiri," bebernya.
Beberapa waktu lalu, batik diklaim oleh Malaysia sebagai produk negeri Jiran. Spontan klaim itu menyulut kemarahan warga Indonesia. Polemik pun berlangsung cukup lama. "Saya sengaja memakai batik supaya orang tahu bahwa hari ini (kemarin, red) sudah dicanangkan sebagai Hari Batik Nasional. Agar orang tidak ribut lagi tentang asal batik itu dari mana, apakah dari Indonesia, Malaysia, atau Afrika. Kadang ada pertengkaran dan keributan," cetusnya.
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menerima para pengerajin batik nusantara di kediamannya, Cikeas, Bogor, Jawa Barat. SBY berdialog
BERITA TERKAIT
- Partisipasi Kelompok Rentan dalam Demokrasi Belum Optimal, Setara Institute Gelar Workshop di Sulsel
- BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Santunan ke Ahli Waris Kru tvOne yang Meninggal Kecelakaan di Tol Pemalang
- KOPRI Dorong Adanya Ruang Aman untuk Perempuan dan Anak di Tempat-Tempat Ini
- Bamsoet Minta Polri Jerat Bandar Narkoba Dengan Pasal Tindak Pidana Pencucian Uang
- Kabel Udara di Jakarta Semrawut, Ongen Sangaji Usulkan Pembentukan Pansus di Komisi A
- Tokoh Masyarakat Banten Minta PSN PIK 2 Jangan Dipolitisasi