SBY dan 20 Menteri Hadiri Akad Nikah Putri Sultan
Selasa, 18 Oktober 2011 – 08:43 WIB
Setelah itu digelar malam midodareni yang diiringi tabuhan gamelan Nguyu-uyu dari Bangsal Srimaganti. Midodareni berasal dari kata Widodari atau bidadari yang memiliki makna, calon pengantin putri menunggu datangnya bidadari turun ke bumi. Tradisi ini berasal dari legenda Jaka Tarub dan Nawang Wulan.
Dalam prosesi itu pengantin putri dibawa ke Bangsal Sekar Kedaton didampingi GKR Pembayun dan harus terjaga hingga tengah malam. Saat akan melaksanakan midodareni, calon penganten putri juga diberi petuah-petuah dan nasihat serta doa-doa.
Sementara di sekitar Keraton dan Bangsal Kepatihan para bergodo dan abdidalem juga memasang tarub untuk upacara panggih dan resepsi. Mereka memasang getepe, janur kuning, pisang, tebu, padi dan uborampe lain untuk melestarikan tradisi.
Koordinator panitia KRT Yudohadiningrat menuturkan, tarub merupakan hiasan janur kuning atau daun kelapa muda yang disuwir dan dipasang di depan pintu gerbang. Tarub memiliki simbol bahwa hajatan akan segera dilaksanakan.
JOGJA--Jika semuanya berjalan lancar, prosesi akad nikah puteri bungsu Raja Jogja Sultan Hamengku Buwono X GKR Bendoro dan KPH Yudanegara, akan dilaksanakan
BERITA TERKAIT
- Pemkab Kotim Tetap Menganggarkan Gaji Honorer di 2025, Ini Alasannya
- Seorang Anggota KPPS di Muara Enim Meninggal Dunia
- Cagub Sumsel Mawardi Yahya Nyoblos di TPS 08 Gandus Palembang
- Memastikan Pilkada Berjalan Lancar, Irjen Iqbal Tinjau TPS di Pekanbaru
- Kawal Pendistribusian Logistik Pilkada, Anggota Polres MBD Berjalan Kaki 3 Jam
- Gunung Semeru Erupsi 3 Kali, Tinggi Letusan hingga 1.000 Meter