SBY Didesak Copot Dua Pucuk Pimpinan Polri
Demi Hindari Friksi Internal di Kalangan Polisi
Selasa, 27 Desember 2011 – 21:42 WIB
JAKARTA – Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane, mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mencopot Kapolri Jendral Timur Pradopo dan Wakapolri Komjen Nanan Sukarna. Menurut Neta, langkah itu perlu dilakukan SBY jika ternyata kasus-kasus kekerasan oleh aparat akhir-akhir ini ternyata terkait dengan friksi di antara petinggi Polri. Namun yang tak kalah penting, lanjut Neta, Kapolri harus segera melakukan evaluasi total terhadap kinerja bawahannya dan menarik semua kapolda-kapolda yang tidak becus bekerja. Neta menegaskan, ada tiga kapolda yang harus ditarik, yakni Kapolda Lampung karena kasus Mesuji, Kapolda NTB karena kasus Bima dan Kapolda Kaltim karena kasus ambrolnya jembatan Kutai Kertanegara dan pembantaian orang utan. (boy/jpnn)
Neta menegaskan, jika memang benar ada perpecahan di antara Kapolri dan Wakapolri maka hal itu tidak boleh dibiarkan berkepanjangan. “Presiden harus mencopot Kapolri atau Wakapolri atau keduanya jika memang perpecahan itu menjadi penyebab penanganan demonstrasi dengan tindakan di luar protap (prosedur tetap),” ujar Neta Selasa (27/12) di Jakarta.
Baca Juga:
Neta pun meminta Komisi III DPR segera memanggil Kapolri dan Wakapolri terkait isu perpecahanan dua pucuk pimpinan Polri itu agar tidak berkembang menjadi isu liar. “Komisi III pun harus memanggil Kapolri dan Wakapolri untuk meminta klarifikasi karena kalau dibiarkan akan merusak koordinasi kerja, mengganggu mentalitas anak buah di lapangan,” cetusnya.
Baca Juga:
JAKARTA – Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane, mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mencopot Kapolri
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- ATI & PASEO Gencarkan GET Bagi Pelajar Sekolah
- Kaget Lihat Jalan Rusak Parah di Kabupaten Serang, Mendes Yandri Hubungi Menteri PU
- Tangis Guru Honorer Supriyani Pecah Setelah Divonis Bebas
- Tips Obati Penyakit Asam Lambung dari IDI Banyumas
- Tok, Majelis Hakim Vonis Bebas Honorer Supriyani
- Jadi Tersangka, Gubernur Rohidin Singgung soal Pilkada