SBY Didorong Langsung Temui Najib
Peringati Kemerdekaan, Malaysia Unjuk Kekuatan
Rabu, 01 September 2010 – 14:05 WIB
JAKARTA - Langkah politik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk meredam memanasnya hubungan bilateral RI-Malaysia terus menuai kritik. Kebijakan SBY berkirim surat kepada Perdana Menteri (PM) Malaysia Datuk Seri Najib Tun Razak hingga kini belum membuahkan hasil. Kandidat Doktor ilmu kesejahteraan Universitas Indonesia (UI) itu mengatakan, harusnya Presiden melakukan pertemuan secara langsung dengan Najib. Hal itu, kata dia, akan lebih terhormat ketimbang hanya bersurat-menyurat karena ini menyangkut kedaulatan bangsa.
Tak kunjung diresponsnya surat yang dikirim sejak Sabtu (28/8) lalu itu menunjukkan kebijakan diplomasi SBY lemah dan tidak dihargai Malaysia. Direktur Sabang-Merauke Circle (SMC) Syahganda Nainggolan mengatakan langkah politik SBY itu sangat memalukan dan cenderung merendahkan martabat dan harga diri kita sebagai bangsa yang besar.
Apalagi, PM Najib terang-terangan mengomentari surat itu tanpa membacanya isinya terlebih dahulu. "Ini namanya Pelecehan. Harusnya Presiden bisa melakukan diplomasi yang lebih tegas lagi kepada Malaysia. Ketimbang mengirim surat lebih baik mengirim langsung pasukan," ujar Syahganda kepada Jawa Pos di Jakarta, kemarin (31/8).
Baca Juga:
JAKARTA - Langkah politik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk meredam memanasnya hubungan bilateral RI-Malaysia terus menuai kritik. Kebijakan
BERITA TERKAIT
- Kang TB Sodorkan 4 Catatan Kritis soal Joint Statement Maritime RI-Tiongkok
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun
- Ditunjuk Jadi Wakil Ketua Delegasi, Raja Juli Mendampingi Hashim ke Forum COP29
- Prabowo Ingin Berguru dari China Cara Mengatasi Kemiskinan
- Inilah Misi Prabowo ke China, Ada soal Pemberantasan Kemiskinan
- PPI Munich Gelar Sports and Culinary Festival Perdana di Munich