SBY Digerogoti dari Dalam

Diminta Tegas untuk Selamatkan Partainya

SBY Digerogoti dari Dalam
SBY Digerogoti dari Dalam
Saat ini, menurut Kristiadi, kepercayaan rakyat terhadap pemerintah dan Partai Demokrat sudah rendah sekali dan itu harus disikapi. SBY seharusnya bisa melakukan tindakan tegas kepada sumber-sumber yang mengakibatkan Partai Demokrat rontok reputrasinya. ”Tanpa menghakimi lebih dahulu, dia harus tegas bagaimana dia merespon kemerosotan reputasi PD karena kader-kadernya yang menjadi sumber kemerosotan partai, harus ditegaskan mau diapakan,” imbuhnya.

Tindakan pembiaran, menurut Kristiadi, akan menghacurkan SBY dan Partai Demokrat.. “Gak bener kalau dibiarkan, ini makin menghancurkan. Kalau SBY tidak tegas, SBY akan gali kuburnya sendiri. SBY juga tidak bisa membiarkan agar Anas mundur sendiri. Sebagai Ketua Dewan Pembina, dia tidak boleh hanya mengharapkan tapi mengambil tindakan. Anas dan juga kader-kader PD lainnya yang terindikasi korupsi toh sudah tahu risikonya,” tandasnya.

Sementera itu, Sekjen Angkatan Muda Demokrat Indonesia (Amdi) Sahat Saragih mengakui, saat ini memang masih banyak kader-kader yang justru menjadi batu sandungan dan menggerogoti partai dari dalam. Menurutnya, sikap SBY yang menyerahkan penanganan kader-kader partai yang bermasalah kepada KPK merupakan sikap kenegarwanan dan tegas.

”Sudah tepat sikap Pak SBY, seluruh masalah harus segera dituntaskan KPK sehingga kader-kader partai yang busuk bisa cepat-cepat meninggalkan partai,” katanya. Menurutnya, saat ini partai sedang dirusak oleh orang-orang pendatang baru di partai yang tidak memiliki sense of belongin terhadap sejarah berdirinya partai,” katanya. Dikatakan, awalnya, Partai Demokrat adalah sekumpulan orang-orang akademis yang mempunyai moral tinggi. Namun, lanjutnya, sayangnya pada 2005 banyak kutu-kutu loncat yang masuk ke dalam partai. ”Akhirnya, efeknya sekarang ini, peristiwa memalukn yang trjadi sekarang,” sesalnya.

JAKARTA-Banyaknya kader di tubuh Partai Demokrat yang terseret kasus korupsi membuat sang pendiri, Susilo Bambang Yudhoyo, turun tangan. Meski tidak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News