SBY Diminta Segera Reshuffle
Buntut Tak Diundangnya Menteri PKS di Rapat Kabinet
Rabu, 18 April 2012 – 12:21 WIB
Akbar mengakui, setiap tindakan presiden dalam hal ini reshuffle, pasti ada konsekuensi. Tapi, konsekuensi itu akan berubah menjadi sesuatu yang baik bagi semua jika SBY memiliki pertimbangan matang dan logis terkait kinerja menteri-menterinya di kabinet.
Karena itu, dirinya mengingatkan, agar sisa masa pemerintahan yang tinggal dua tahun lebih ini benar-benar dimanfaatkan untuk membangun kepercayaan dan memberikan sesuatu yang berguna bagi masyarakat banyak.
Menanggapi rencana koalisi baru yang dicetuskan sejumlah elite Partai Demokrat dengan mengajak Hanura dan Gerindra, Akbar mengatakan hal itu memang sudah terdengar. Tapi kemungkinannya belum dapat dipastikan. Apalagi ada kecenderungan Hanura dan Gerindra menolak.
'Ini jelas menandakan bahwa Demokrat masih butuh koalisi yang baik dan solid di pemerintahan maupun di parlemen. Nah, pengalaman selama ini mungkin Demokrat kecewa dengan PKS, sehingga muncul suara untuk menyingkirkan PKS dari koalisi. Tapi, semua itu hak presiden,' pungkasnya.
JAKARTA - 'Pengucilan' menteri dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berbuntut. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didesak segera merombak Kabinet
BERITA TERKAIT
- Dasco Targetkan RUU BUMN Diparipurnakan 2 Hari Lagi
- Sidang Sengketa Pilkada Papua, Pakar Tata Negara: MK Jangan Mau Diintervensi
- DPR Mengesahkan RUU BUMN Saat Akhir Pekan, Dasco Ungkap Alasannya
- Anggota DPR Merespons Laporan Dugaan Pemerasan Petugas Imigrasi Kepada 44 WNA China
- Fraksi PDIP DPRD Jakarta Sebut Penundaan Pelantikan Pram-Rano Karno Rugikan Masyarakat
- Bertemu Dino Pati Djalal, Eddy Soeparno Ajak FPCI Dukung Diplomasi Iklim Prabowo